Iklan RBTV Dalam Berita

Terkenal hingga Manca Negara, Ini Cerita Bangunan Bersejarah di Indonesia yang Tidak Banyak Diketahui

Terkenal hingga Manca Negara, Ini Cerita Bangunan Bersejarah di Indonesia yang Tidak Banyak Diketahui

Lawang Sewu, salah satu bangunan bersejarah di Indonesia yang menyimpan banyak kisah--

Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Tri Tepusan, Casparis memperkirakan bahwa pendiri Borobudur adalah raja Mataram dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga. 

Candi Borobudur dibangun pada tahun 800 Masehi. Perkiraan waktu pembangunan candi didasarkan pada perbandingan antara jenis aksara yang tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga dengan jenis aksara yang umumnya digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9. 

Candi Borobudur dibangun pada masa kerajaan dinasti Syailendra di Jawa Tengah yang bertepatan antara kurun waktu 760 sampai 830 Masehi. 

Pada masa itu agama Budha menjadi mayoritas agama di tanah Jawa, maka Candi Borobudur pun tak lepas dari kegiatan keagamaan. 

BACA JUGA:Rincian Dana Desa di Kabupaten Seram Bagian Timur Tahun 2024, Cek Jumlah Dana Desamu

Candi Borobudur menjadi pusat kegiatan keagamaan terbesar baik di tanah air maupun dari berbagai kerajaan di sekitar nusantara. Namun lambat laun perkembangan Islam mulai masuk ke Nusantara. 

Masuknya pengaruh Islam ke Indonesia pada abad ke-15 membuat candi Borobudur mulai ditinggalkan oleh masyarakat yang berpindah ke agama Islam. 

Sempat ada beberapa waktu Borobudur terlupakan serta beberapa kali Borobudur semakin terlupakan saat terjadi letusan Gunung Merapi yang mengakibatkannya terkubur abu vulkanik. 

Sampai akhirnya ditemukan dan dilakukan pemugaran serta berbagai usaha rekonstruksi candi yang dimulai sejak saat penjajahan Inggris dan juga Belanda. 

Pemugaran candi dilakukan dengan memperhatikan banyak hal. Hal-hal yang dilakukan antara lain adalah perbaikan sistem drainase, pengaturan sudut bangunan, pemindahan batu yang membahayakan, penguatan pagar langkan pertama dan pemugaran beberapa relung, gerbang, stupa dan stupa utama. 

BACA JUGA:Ini Beberapa Prioritas yang Akan Lolos Seleksi CPNS 2024, Salah Satunya Tenaga Honorer

Pada tahun 1900 Masehi, pemerintah Hindia Belanda mengambil langkah menjaga kelestarian monumen ini.

Sebelum seperti sekarang ini, Candi Borobudur pernah jadi tempat pemberontak melarikan diri, angker, dan meminta berkah.

Pada masa Sunan Pakubuwono I bertakhta di Kartasura, muncul pemberontakan yang dipimpin Ki Mas Dana di daerah Enta-Enta. 

Sunan memerintahkan Bupati Mataram, Ki Jayawinata, untuk memadamkan pemberontakan itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: