Jomblo Merapat! Konon Ini Mantra Pemikat Hati Wanita di Serat Primbon Mangkuprajan
Mantra Pemikat Hati Wanita di Serat Primbon Mangkuprajan--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Jomblo merapat, konon ini mantra pemikat hati wanita di Serat Primbon Mangkuprajan.
Penerjemah di Museum Radya Pustaka Solo, Totok Yasmiran mengatakan dalam Serat Primbon Mangkuprajan dijelaskan ada beberapa Mantra pemikat wanita di primbon mangkuprajan.
BACA JUGA:Ada Orang Kesurupan Nonton Jaranan, Ini Mantra untuk Menyadarkannya
Langkah yang harus dilakukan untuk menjerat perhatian ataupun menumbuhkan kesan dari wanita yang dicintai. Dilengkapi juga dengan rapalan mantranya.
Lantas apa mantra pemikat wanita di serat primbon mangkuprajan? Simak artikel ini hingga akhir jika anda ingin mengetahui mantranya, dijamin anti jomblo-jomblo club.
Serat Primbon Mangkuprajan telah berumur lebih dari 2 abad. Namun hingga saat ini masih tersimpan dengan baik di Museum Radya Pustaka Surakarta.
BACA JUGA:Mantra Obat Keteguran atau Tasapo yang Dipercayai Masyarakat
Kitab karya K.R.A. Mangkupraja itu ditulis dalam dua tulisan, yakni huruf Jawa kuno dan pegon. Pegon merupakan bahasa Jawa yang ditulis dengan huruf Arab. Pada bagian yang ditulis dengan pegon, cetakan halaman dibuat terbalik.
Dari bentuk fisiknya, kitab berisi 327 halaman ini terbuat dari bahan dluwang gendhong atau kertas dari kulit kayu Panaraga. Usianya yang renta membuat kondisi kertas sudah agak rusak.
Dalam transliterasi kitab itu dalam tulisan latin, mantra itu berbunyi, "Punika sijanah lamun arep ing wong wadon apuwasaha telung dina pati geni insya allah asih ikulah dongane."
"Allahumma sih sijabah ketit sukemen cahyaku tawaabu 'ghofiru khasiibu wakiilu kaafiyun roziqu salamu mu'minu sarii'u badii'u baathinu khafiilu kaamilu mubtadii'u mu'iidu mu'iitsu muujidushoodiqu sarii'u."
BACA JUGA:Jomblo? Ini Ada Mantra Pemikat Wanita Primbon Mangkuprajan, Begini Bacaannya!
Perlu diketahui dalam Kitab Primbon Mangkuprajan berisi tentang kumpulan naskah dan potongan doa. Kitab itu memiliki tebal 327 halaman dan ditulis sekitar tahun 1785-1815 saat Kraton Surakarta dipimpin oleh Pakubuwono IV.
“Ini merupakan buku kumpulan. Yang mengumpulkan adalah KRA Mangkupraja yang menjabat Pepayih Dalem Pakubuwono IV,” tutur Kurnia Heniwati, bagian pengelolaan manuskrip Museum Radya Pustaka Solo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: