Menelusuri Fenomena Remaja Jompo, Kenali Penyebab dan Cara Pencegahannya!
Fenomena Remaja Jompo--
Gejala awal osteoporosis sering kali tidak terasa hingga terjadi patah tulang. Namun, beberapa tanda awal termasuk nyeri punggung akibat patah tulang vertebra, penurunan tinggi badan, dan postur tubuh yang bungkuk.
Faktor risiko osteoporosis meliputi usia lanjut, kekurangan kalsium dan vitamin D, gaya hidup sedentari, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan riwayat keluarga dengan osteoporosis. "Wanita pasca-menopause juga memiliki risiko lebih tinggi karena penurunan hormon estrogen," tambah dr. Adrian Setiaji.
Untuk mencegah osteoporosis dan menjaga kesehatan sendi, dr. Adrian merekomendasikan latihan peregangan sederhana seperti stretching otot punggung dan kaki, serta olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga.
Latihan ini dapat dilakukan sebelum mengunjungi acara seperti Jakarta Fair untuk menjaga kebugaran tubuh dan mengurangi ketegangan pada sendi.
BACA JUGA:Mengaku Diancam Pakai Golok, Kades di Seluma Dipolisikan Sekdesnya
Selain itu, pilihan mengonsumsi etawalin bisa menjadi alternatif untuk mendukung kesehatan tulang dan sendi.
Ahmad Zaini, seorang praktisi kesehatan, menyebutkan bahwa minuman herbal bisa menjadi salah satu cara mengatasi gangguan kesehatan ini.
"Kombinasi susu kambing dan herbal seperti kayu manis, jahe, temulawak, daun salam, dan sereh, etawalin tidak hanya menyediakan manfaat kesehatan yang menyeluruh tetapi juga menawarkan rasa yang enak tanpa bau prengus yang mengganggu," jelasnya.
Kehadiran etawalin di Jakarta Fair merupakan upaya mendukung kesehatan tulang dan sendi masyarakat Indonesia melalui edukasi dan konsultasi gratis, serta memperkenalkan solusi alami yang efektif dan aman.
BACA JUGA:8 Rekomendasi Mobil Murah di Tahun 2024, Bandingkan Harga Bekas dengan Harga Baru
Faktor Penyebab Remaja Jompo
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan fenomena remaja jompo ini:
1. Kurangnya Aktivitas Fisik
Remaja yang jarang bergerak atau berolahraga cenderung mengalami penurunan massa otot dan tulang, serta peningkatan lemak tubuh.
Kurangnya aktivitas fisik ini dapat menyebabkan pegal-pegal, nyeri sendi, dan kelelahan. Aktivitas fisik yang cukup tidak hanya penting untuk menjaga kebugaran tubuh tetapi juga untuk kesehatan mental.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: