Tidak Mengenal Usia, Ini Penyebab Pembengkakan Hati Pada Anak serta Cara Mengobatinya!

4. Rutin Memeriksakan Kandungan

Ibu hamil yang menderita hepatitis B bisa menularkan virus kepada janin. Oleh karena itu, penting untuk rutin memeriksakan kandungan dan melakukan tes kesehatan untuk memastikan janin tidak terinfeksi. Jika ibu hamil positif hepatitis B, dokter bisa memberikan penanganan khusus untuk mencegah penularan ke janin.

5. Mendorong Anak untuk Berolahraga

Ajarkan anak untuk terbiasa berolahraga. Aktivitas fisik seperti bersepeda atau berjalan santai selama satu jam sehari bisa meningkatkan kesehatan hati dan mencegah penyakit liver.

BACA JUGA:Simulasi Kredit Toyota Agya DP Rp 10 Jutaan, Segini Cicilan Per Bulannya

6. Menghindari Penggunaan Obat atau Suplemen Tanpa Pengawasan Dokter

Obat atau suplemen, termasuk yang berbahan herba, sebaiknya tidak diberikan tanpa konsultasi dengan dokter. Beberapa obat bisa menyebabkan kerusakan hati. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat atau suplemen kepada anak.

7. Rutin Memeriksakan Kesehatan Anak ke Dokter

Selain langkah-langkah di atas, penting untuk rutin memeriksakan kesehatan anak ke dokter. Deteksi dini memungkinkan penanganan segera sehingga mencegah komplikasi serius.

Penyakit hati pada anak adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian khusus dari orang tua. Dengan mengenali gejala-gejala awal dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, risiko komplikasi bisa diminimalkan.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika anak menunjukkan tanda-tanda masalah hati. Perhatian dan tindakan cepat adalah kunci untuk menjaga kesehatan hati anak. Semoga informasi ini bermanfaat!

Sheila Silvina

Sumber: