Iklan RBTV Dalam Berita

Ada Ancaman Megathrust, Ini Daftar Gempa Besar yang Pernah Terjadi Indonesia, Pernah dengan Magnitudo 9,3

Ada Ancaman Megathrust, Ini Daftar Gempa Besar yang Pernah Terjadi Indonesia, Pernah dengan Magnitudo 9,3

Gempa besar yang pernah terjadi di Indonesia--

Namun, gempa ini mungkin menyebabkan kerusakan pada bangunan dan infrastruktur di wilayah yang terkena dampak meskipun kerusakan tersebut mungkin tidak sebesar kejadian gempa lainnya dalam daftar ini.

BACA JUGA:OPPO Reno12 5G dengan Fitur AI, Cek Harga dan Spesifikasinya

Kesadaran akan risiko gempa bumi di Indonesia sangat penting, mengingat frekuensi dan dampak yang mungkin terjadi. 

Pemerintah dan masyarakat perlu terus meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi risiko untuk mengurangi kerugian akibat gempa bumi di masa depan.

Seperti diketahui isu Indonesia yang berpotensi dilanda gempa dahsyat kembali mencuat setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan akan potensi terjadinya gempa besar di Indonesia.

BMKG juga kembali mengeluarkan peringatan tersebut setelah gempa yang terjadi di Jepang pada Kamis (8/8/2024) lalu di pulau utama paling selatan, Kyushu.

Gempa megathrust adalah gempa bumi yang sangat besar yang terjadi di zona subduksi, wilayah tempat salah satu lempeng tektonik bumi terdorong di bawah lempeng lainnya.

BACA JUGA:OPPO Reno11 F 5G Harga Terbaru, Tersedia 3 Varian Warna

Kedua lempeng biasanya terus bergerak mendekati satu sama lain, tetapi menjadi "terjebak" di tempat mereka bersentuhan. 

Akhirnya, penumpukan regangan melebihi gesekan antara kedua lempeng dan gempa megathrust yang besar terjadi.

Adapun contoh wilayah di luar Indonesia yang pernah dilanda gempa megathrust yakni gempa bumi Cascadia terakhir diperkirakan berkekuatan hingga 9 dan gempa bumi megathrust di Chili pada 1960 berkekuatan 9,5, dan gempa bumi di Alaska pada 1964 berkekuatan 9,2.

Waktu pengulangan bervariasi dari zona subduksi ke zona subduksi. Di zona subduksi Cascadia, 13 peristiwa megathrust telah diidentifikasi dalam 6000 tahun terakhir, rata-rata satu setiap 500 hingga 600 tahun.

Namun, peristiwa tersebut tidak terjadi secara teratur. Beberapa terjadi dalam jarak dekat hingga 200 tahun dan beberapa terjadi dalam jarak jauh hingga 800 tahun. Yang terakhir terjadi 300 tahun yang lalu.

Gerakan dorong gempa bumi megathrust menyebabkan gerakan vertikal yang besar di dasar laut. Ini dapat memindahkan sejumlah besar air yang bergerak menjauh dari gerakan bawah laut sebagai tsunami.

BACA JUGA:POCO F4 Dilengkapi dengan Fast Charging Turbo 67Watt, Segini Harga Terbarunya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: