Bukan Hanya Indonesia, Ada 3 Negara yang Berpotensi Terdampak Gempa Megathrust

BACA JUGA:Sudah 7 kali Gempa Megathrust Terjadi di Indonesia, Tahun Ini BMKG Terus Pantau

2. Chili

Chili terletak di tepi barat lempeng Amerika Selatan, menjadikannya salah satu negara paling rawan gempa di dunia. 

Zona subduksi Peru-Chile yang melintasi sepanjang pesisir barat negara ini adalah salah satu yang paling aktif di dunia. Kedekatan Chili dengan zona subduksi ini membuatnya sangat rentan terhadap gempa megathrust. 

Negara ini telah mengalami beberapa gempa terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah, termasuk gempa megathrust pada tahun 1960 dengan magnitudo 9,5 yang merupakan gempa terbesar yang pernah tercatat di dunia. 

Gempa ini memicu tsunami dahsyat yang menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan besar di seluruh dunia.

BACA JUGA:Waspada, Pada 23 Agustus Gempa Besar Lebih Banyak Terjadi, Disusul 24 Agustus Gempa di Bengkulu

3. Selandia Baru

Selandia Baru terletak di perbatasan antara lempeng Pasifik dan lempeng Australia, di mana terdapat zona subduksi Hikurangi. 

Zona subduksi ini adalah fitur geologis yang sangat berbahaya, menjadikan Selandia Baru rentan terhadap gempa megathrust. 

Pada tahun 2016, gempa berkekuatan 7,8 skala richter mengguncang wilayah Kaikoura, Selandia Baru, dan memicu tsunami kecil. Meskipun gempa ini bukan merupakan gempa megathrust, namun potensi gempa megathrust di zona Hikurangi tetap menjadi ancaman serius bagi Selandia Baru.

BACA JUGA:Ancaman Megathrust Tinggal Menunggu Waktu, Ini Daftar Gempa Besar Selama Bulan Agustus 2024

Upaya Mitigasi dan Kesiapsiagaan

Meskipun gempa megathrust memiliki potensi besar untuk menimbulkan kerusakan yang luas dan tsunami yang mematikan, upaya mitigasi dan kesiapsiagaan dapat membantu mengurangi dampaknya. 

Di Indonesia, pemerintah telah memasang sistem peringatan dini tsunami (InaTEWS) yang bertujuan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat jika terjadi gempa megathrust yang berpotensi memicu tsunami. 

Sumber: