25 Ahli Astronomi dari 13 Negara Timur Tengah Buat Kesepakatan Soal Hilal Idul Fitri 1444 H, Ini Isinya
25 Ahli Astronomi dari 13 Negara Timur Tengah Buat Kesepakatan Soal Hilal Idul Fitri 1444 H, Ini Isinya--
Dijelaskan, pada 29 Ramadan, negara-negara Islam/mayoritas muslim akan melakukan pengamatan langsung bulan sabit (rukyatul hilal), termasuk Indonesia.
Jika hilal terlihat sesuai kriteria yang mereka tetapkan masing-masing, maka mereka akan ber-Idul Fitri pada Jumat. Jika hilal tak terlihat sesuai kriteria yang mereka pedomani, maka Ramadan digenapkan 30 hari, sehingga mereka ber-Idul Fitri pada Sabtu, 22 April.
Sabq mengungkapkan, ke-25 astronomer itu dalam pernyataannya mengatakan, menurut semua standar astronomi kuno dan modern, bulan sabit pada hari Kamis ini tidak mungkin terlihat dengan mata telanjang di dunia Arab dan Islam.
Pengamatan dengan teleskop pun tidak akan mampu melihat hilal di sebagian negara tersebut. Hal ini karena jarak sudut (arc of light) antara bulan dan matahari kurang dari batas Danjon.
Kriteria Danjon menyebutkan bahwa hilal dapat terlihat tanpa alat bantu jika minimal jarak sudut antara bulan matahari sebesar 7 derajat.
Mereka mengungkapkan, pihak atau negara-negara yang menggunakan metode penghitungan matematis dan astronomis (metode hisab) dan tidak mengharuskan melihat bulan sabit (hilal), benar bahwa Idul Fitri jatuh pada Jumat, 21 April.
Sedangkan negara yang mensyaratkan penglihatan hilal dengan mata telanjang di wilayah lokal mereka atau yang menggunakan teleskop (metode rukyah), diasumsikan bahwa Ramadan 2023 akan berusia 30 hari sehingga Idul Fitri akan jatuh pada Sabtu, 22 April. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: