Iklan RBTV Dalam Berita

Ini Penyebab Kenapa Ikan Aligator Dilarang dan Berbahaya jika Dipelihara!

Ini Penyebab Kenapa Ikan Aligator Dilarang dan Berbahaya jika Dipelihara!

Ini Penyebab Kenapa Ikan Aligator Dilarang dan Berbahaya jika Dipelihara!--foto: rbtv.disway.id

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Ini penyebab kenapa ikan-aligator dilarang dan berbahaya jika dipelihara!

Ikan aligator gar dengan nama latin Atractosteus spatula, menjadi salah satu spesies ikan air tawar terbesar. 

Megafish ini bisa tumbuh hingga panjang 3 meter dengan berat mencapai 350 pon. Jenis terbesar dari ikan aligator gar berwarna coklat dengan sisik berkilau. Ikan aligator gar termasuk dalam ikan langka. 

BACA JUGA:7 Jenis Ikan Aligator Berbahaya, Nekat Pelihara Bisa Didenda hingga Rp 1,5 Miliar!

Namun, untuk di Indonesia, pemerintah telah melarang ikan aligator gar untuk dipelihara di seluruh wilayah perairan di Tanah Air.

Mengapa memelihara ikan Aligator dilarang di Indonesia?

Dilansir dari detik.com, memelihara ikan aligator di Indonesia dinyatakan ilegal oleh pemerintah, karena beberapa alasan penting yang berkaitan dengan ekosistem, keamanan, dan lingkungan. Berikut penyebab ikan aligator dilarang dipelihara di Indonesia.

BACA JUGA:Jangan Asal Konsumsi, Begini Cara Memasak Ikan Aligator Jadi Hidangan Menggugah Selera

1. Ancaman Terhadap Ekosistem Lokal

Ikan aligator merupakan predator besar dan agresif yang dapat mengancam ekosistem lokal jika dilepas ke perairan bebas. Di Indonesia, banyak spesies ikan asli yang bisa menjadi mangsa ikan aligator.

Ikan aligator dapat memangsa berbagai jenis ikan lokal yang mungkin tidak memiliki pertahanan yang cukup untuk menghadapi predator sekuat ini. Hal ini dapat menyebabkan penurunan populasi ikan asli, merusak rantai makanan, dan mengganggu keanekaragaman hayati perairan.

2. Potensi Invasif

Ikan aligator termasuk spesies yang invasif. Jika dilepaskan atau tidak sengaja terlepas ke lingkungan perairan di Indonesia, mereka dapat berkembang biak dan menyebar dengan cepat.

Spesies invasif cenderung mendominasi habitat baru, meminggirkan spesies asli, dan menimbulkan dampak negatif bagi ekosistem lokal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: