Iklan dempo dalam berita

Viral! Petani Jadi Miliarder Dadakan, Usai Korbankan Tanah Warisan Miliknya yang Terdampak Pembangunan Tol

Viral! Petani Jadi Miliarder Dadakan, Usai Korbankan Tanah Warisan Miliknya yang Terdampak Pembangunan Tol

Pria ini mendadak kaya karena lahan masuk wilayah perluasan jalan tol--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Viral! petani jadi miliarder dadakan, usai korbankan tanah warisan yang terdampak perluasan jalur tol.

Kisah seorang petani mendadak menjadi miliarder baru-baru ini viral di media sosial. Petani tersebut adalah Widodo Guritno, seorang warga Desa Tampirkulon, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang menerima uang ganti rugi sebesar Rp17,6 miliar setelah tanah warisannya terkena dampak proyek pembangunan Tol Jogja-Bawen. 

Proyek infrastruktur ini memang telah melibatkan banyak lahan warga yang harus dibebaskan untuk proses pelebaran jalur tol, termasuk lahan pertanian yang selama ini menjadi sumber penghidupan bagi Widodo dan keluarganya.

BACA JUGA:Waspada! Ini Wilayah di Lampung yang Berpotensi Terdampak Megathrust

Latar Belakang Widodo Guritno

Widodo Guritno bukanlah sosok yang asing di desanya. Sebagai petani yang sehari-hari menggarap sawah, ia menjalani hidup yang sederhana bersama keluarganya. 

Widodo, yang telah menikah dan memiliki tiga orang anak, hidup dari hasil pertanian. Tanah sawah yang terkena dampak pembangunan tol adalah tanah warisan dari kedua orang tuanya. 

Tanah ini telah dikelola oleh Widodo selama bertahun-tahun setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Widodo merupakan anak bungsu dari enam bersaudara, dengan dua di antaranya sudah meninggal. 

BACA JUGA:Heboh, Pria Baju Merah Ini Terciduk Nekat Rusak APK Calon Walikota, Begini Penjelasan Polisi

Tanggung jawab mengelola tanah warisan jatuh ke pundaknya, sementara saudara-saudaranya yang lain memilih merantau dan mencari kehidupan di Jakarta.

Keberatan Awal Widodo

Pada awalnya, Widodo merasa tidak setuju dengan ganti rugi atas tanahnya yang terdampak proyek tol. Baginya, tanah tersebut memiliki nilai sentimental dan menjadi sumber mata pencaharian utama. 

"Awalnya nggak cocoklah (tanah terkena tol). Misalnya, nggak jadi, nggak papa," kata Widodo. Namun, seiring berjalannya waktu, ia mulai berpikir ulang.

 Ia menyadari bahwa proyek pembangunan tol ini adalah proyek negara yang bertujuan untuk kepentingan umum. Dengan penuh kesadaran, ia memutuskan untuk mendukung proyek tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: