Dulu Jadi Favorit Ibu-ibu, Kini Tupperware Ajukan Kebangkrutan, Apa Merek Pesaingnya?
Tupperware --
Bahkan, perusahaan yang berbasis di Jawa Timur ini punya misi mengembangkan 1 juta entrepreneur. Jenama ini juga menawarkan garansi seumur hidup. Benar-benar mirip dengan kompetitornya.
Kehadiran jenama-jenama ini mewarnai persaingan pasar. Selain Tupperware, produk-produk mereka ternyata juga banyak digandrungi emak-emak Indonesia.
Itulah tadi jenis merek saingan Tupperware saat ini yang menjadi salah satu penyebab produk Tupperware mengalami kebangkrutan.
BACA JUGA:Berlaku Sebentar Lagi, Ini Daftar Tarif Tol dalam Kota yang Naik 2024, Lengkap Per Golongan
Tupperware akan Ajukan Kebangkrutan
Tupperware, salah satu jenama peralatan makan dan minum berbahan plastik yang terkenal di dunia selama beberapa tahun ini memang sedang menghadapi badai.
Tren yang bergeser, kebiasaan masyarakat yang berubah sementara produk Tupperware begitu-begitu saja membuat mereka tak mampu bertahan.
Kabar terbaru mengenai Tupperware, dilansir dari Guardian, Tupperware telah mengajukan kebangkrutan di kantor pusat mereka di Amerika Serikat (AS) dan sedang berupaya mencari pemilik baru.
Kebangkrutan Tupperware sendiri sudah diwanti-wanti sejak beberapa waktu lalu. Perusahaan tersebut memperingatkan tahun lalu bahwa mereka berisiko bangkrut kecuali mereka mengumpulkan dana darurat.
BACA JUGA:Kabar Duka, Bocah Viral Bilqis ‘Bestie Tuwir-tuwir’ Meninggal Dunia, Ini Dugaan Penyebabnya
Para petinggi mengatakan mereka mencari pembeli potensial yang dapat “melindungi merek ikoniknya dan memajukan transformasi Tupperware menjadi perusahaan yang mengutamakan teknologi digital”.
Presiden dan kepala eksekutif Tupperware, Laurie Ann Goldman, mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, posisi keuangan perusahaan sangat terdampak oleh lingkungan ekonomi makro yang menantang.
"Akibatnya, kami menjajaki berbagai opsi strategis dan memutuskan bahwa ini adalah jalan terbaik ke depan. Proses ini dimaksudkan untuk memberi kami fleksibilitas penting saat kami mencari alternatif strategis untuk mendukung transformasi kami menjadi perusahaan yang mengutamakan teknologi digital dan lebih siap melayani para pemangku kepentingan kami," kata Laurie Ann.
BACA JUGA:Tukang Urut Keliling Ini Punya Profesi Sampingan hingga Akhirnya Dibekuk Polisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: