Kapolri Ucap Alhamdulillah dan Beberkan Semua Pihak yang Terlibat Dalam Proses Pembebasan Pilot Susi Air
Kapolri, proses pembebasan melibatkan banyak pihak--
Semoga dia bisa segera kembali bertemu dengan keluarganya," ujarnya, menekankan pentingnya hubungan kekeluargaan dan dukungan emosional bagi pilot yang telah mengalami trauma akibat penyanderaan.
BACA JUGA:Sebelum Dibebaskan dari Sandera di Papua, Ternyata Kapten Philip Pilot Susi Air Sempat Minta Hal Ini
Sementara itu, Wakil Kepala Polda Papua, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, menjelaskan bahwa pendekatan yang diambil selama upaya pembebasan adalah soft approach.
"Kami selalu mengedepankan pendekatan melalui tokoh agama, tokoh gereja, tokoh adat, dan keluarga dekat Egianus Kogoya. Pendekatan ini penting untuk meminimalkan jatuhnya korban jiwa, baik dari aparat maupun masyarakat sipil, sekaligus menjaga keselamatan pilot itu sendiri," jelas Faizal.
BACA JUGA:Before-After Pilot Susi Air Pasca Lepas dari KKB Papua, Ini yang Paling Menonjol Perbedaannya
Hal ini menunjukkan bahwa dalam situasi yang kompleks seperti ini, diplomasi dan dialog menjadi alat yang sangat berharga.
Setelah pembebasan, Philip tidak langsung diterbangkan ke negara asalnya. Ia terlebih dahulu dibawa ke fasilitas medis untuk mitigasi kesehatan dan memastikan kondisi psikologisnya stabil.
Ini adalah langkah penting yang menunjukkan kepedulian pihak berwenang terhadap kesehatan mental dan fisik pilot yang telah mengalami trauma berat selama penyanderaan.
BACA JUGA:Momen Pilot Susi Air Video Call Istri dan Anak, Kapten Philip Tak Kuasa Menahan Tetes Air Mata
Sementara itu, proses penyerahan pilot juga berlangsung dengan damai. Menurut keterangan yang diperoleh, Philip dijemput menggunakan helikopter di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga.
Seorang pengurus gereja di Nduga, yang meminta namanya tidak dicantumkan, membenarkan bahwa tidak ada baku tembak saat proses penjemputan.
Ini terjadi karena Egianus Kogoya melarang terjadinya kontak senjata. "Philip diserahkan langsung oleh Egianus kepada mantan Bupati Nduga, Edison Gwijangge, di Kampung Yuguru pada pukul 08.00 waktu Indonesia Timur," ujarnya.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Ternyata Minta TNI-Polri Lakukan Ini Dalam Upaya Pembebasan Pilot Susi Air
Dalam penyerahan itu, Egianus juga menyampaikan permintaan kepada TNI-Polri untuk segera menarik pasukan dari Papua. Ini menunjukkan bahwa situasi di lapangan sangat kompleks dan memerlukan penanganan yang hati-hati.
"Bupati langsung menghubungi Satgas Cartenz untuk menghentikan serangan udara di Nduga," tambah pengurus gereja tersebut. Situasi ini menunjukkan bahwa faktor-faktor eksternal, seperti mobilisasi pasukan oleh TNI-Polri, sangat memengaruhi keputusan KKB dalam proses pembebasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: