Iklan RBTV Dalam Berita

Pria Ini Bangun Jembatan Pakai Dana Pribadi, Niat Baiknya Malah Jadi Bumerang

Pria Ini Bangun Jembatan Pakai Dana Pribadi, Niat Baiknya Malah Jadi Bumerang

Kejadian Viral Bangun Jembatan --

Ia mengakui bahwa jembatan yang dibangunnya memang belum disetujui oleh otoritas setempat. Namun, ia berargumen bahwa tindakannya semata-mata bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat. 

Mengenai pungutan biaya, Huang mengeklaim bahwa jumlah keuntungan yang dikumpulkan telah digelembungkan oleh jaksa penuntut, mengingat biaya pembangunan jembatan apung tersebut menghabiskan lebih dari 130.000 yuan.

Kasus Huang Deyi menimbulkan perdebatan sengit di kalangan masyarakat. Beberapa orang merasa bahwa Huang memang pantas dihukum karena membangun jembatan secara ilegal dan memungut biaya dari pengguna jembatan tanpa izin.

BACA JUGA:Situasi Darurat, Pria Ini Ngotot Minta Ambulans Menepi, Alasannya Karena Ini

Mereka berpendapat bahwa meskipun tujuannya baik, tindakan Huang melanggar hukum dan seharusnya diatur oleh otoritas yang berwenang.

Namun, banyak pula yang mendukung Huang. Mereka berpendapat bahwa Huang hanya melakukan apa yang tidak dilakukan oleh pemerintah daerah, yakni membangun jembatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. 

Pengguna Weibo, salah satu platform media sosial di China, menulis bahwa "tidak akan ada ruang bagi keluarga Huang untuk mendapatkan keuntungan jika sudah ada jembatan di sana." 

Mereka berpendapat bahwa penduduk setempat dengan senang hati membayar biaya lintasan karena lebih cepat dan murah dibandingkan menggunakan jembatan resmi yang letaknya jauh.

BACA JUGA:BNNP Bengkulu Musnahkan Narkoba, 3 Pemilik Terancam 20 Tahun Penjara

Ada juga yang mempertanyakan keamanan jembatan apung tersebut, menanyakan siapa yang akan bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan. 

Keamanan jembatan memang menjadi salah satu perhatian utama, mengingat jembatan tersebut tidak dibangun dengan standar yang ditetapkan oleh otoritas.

Janji Otoritas untuk Membangun Jembatan

Setelah kontroversi ini mencuat, pihak berwenang berjanji untuk membangun jembatan resmi di atas Sungai Taoer yang lebih dekat dengan Desa Zhenlin. 

Namun, hingga kini, janji tersebut belum terealisasi. Warga desa masih menunggu realisasi dari janji pemerintah daerah untuk mempermudah akses mereka ke wilayah lain.

BACA JUGA:Daftar 6 Media Sosial yang Paling Banyak Digunakan di Indonesia 2024, Ternyata Bukan Instagram Jawaranya

Kisah ini menjadi cerminan dari tantangan yang dihadapi oleh masyarakat pedesaan yang sering kali diabaikan oleh pemerintah dalam pembangunan infrastruktur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: