Iklan RBTV Dalam Berita

Jejak PKI di Sumatera Utara, Kisah Kelam yang Menciptakan Trauma Sejarah

Jejak PKI di Sumatera Utara, Kisah Kelam yang Menciptakan Trauma Sejarah

Jejak PKI di Sumatera Utara--

Pada tanggal 1 Oktober 1965, kabar tentang peristiwa tersebut sampai di Medan, namun para pejabat daerah saat itu masih tidak memahami sepenuhnya makna dari kejadian tersebut.

Meningkatnya Ketegangan dan Konflik

Kehadiran G30S PKI membuka peluang bagi Angkatan Darat untuk bergerak melawan PKI. Di Sumut, situasi semakin tegang ketika pada 25 Oktober, dua pemuda anti-komunis dibunuh oleh anggota Pemuda Rakyat PKI di Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan.

BACA JUGA:10 Rekomendasi Tempat Wisata Terpopuler di Jawa Timur, Destinasi yang Wajib Kunjungi

Kejadian ini menjadi pemicu bagi meningkatnya militansi anti-komunis di kalangan masyarakat, dan memperburuk situasi yang sudah tegang.

Seiring berjalannya waktu, Angkatan Darat mengambil langkah untuk mengkonsolidasikan kekuatan mereka. Pada 2 November 1965, sekitar 100.000 orang berunjuk rasa di pusat kota Medan menuntut pembubaran PKI. 

Dalam demonstrasi tersebut, Gubernur Ulung Sitepu dicopot dari jabatannya, dan berbagai organisasi yang berafiliasi dengan PKI dibubarkan. Ini menandai awal dari pembantaian besar-besaran yang terjadi di Sumatera Utara.

BACA JUGA:Sosok Sukitman, Disekap PKI kemudian Berhasil Menemukan Lokasi Sumur Lubang Buaya

Pembantaian Massal dan Pembentukan Komando

Setelah demonstrasi tersebut, kekuatan militer tidak membuang waktu untuk menyerang PKI dan organisasi afiliasinya.

Menurut laporan Kedutaan Besar AS, pada tanggal 8 November 1965, terjadi upaya sistematis untuk menghancurkan PKI di Sumut dengan ratusan orang dibunuh setiap harinya. 

Kekerasan yang menyelimuti wilayah ini menciptakan trauma mendalam bagi masyarakat yang mengalami atau menyaksikan kejadian tersebut.

BACA JUGA:Loker PT AHM, Terbuka untuk Fresh Graduate Semua Jurusan, Ini Dia 4 Posisi yang Tersedia

Dalam konteks tersebut, dibentuklah susunan Group Komando dan Dewan Revolusi di bawah pimpinan Gubernur Ulung Sitepu. 

Mereka berupaya merencanakan gerakan lanjutan untuk mempertahankan kekuasaan PKI. Namun, situasi yang terus memburuk membuat posisi PKI semakin terdesak, dan upaya mereka untuk bangkit kembali semakin sulit.

Akhir dari Era PKI di Sumatera Utara

Kekacauan politik dan kekerasan yang melanda Sumatera Utara pada akhir tahun 1965 menandai akhir dari keberadaan PKI di wilayah tersebut. 

Dengan keberhasilan Angkatan Darat dalam menumpas PKI, banyak anggota partai ditangkap, dibunuh, atau melarikan diri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: