Iklan dempo dalam berita

Prediksi Gempa Besar dari Peneliti Belanda, Berikut Penjelasan BMKG

Prediksi Gempa Besar dari Peneliti Belanda, Berikut Penjelasan BMKG

ilustrasi gempa bumi--

Dia menjelaskan peristiwa seismik ini bergerak dari Jepang hingga Indonesia. “Dari Kamchatka, Kepulauan Kuril dan di Jepang di utara, Filipina dan juga Sulawesi, Halmahera, bahkan mungkin Laut Banda Indonesia,” ungkapnya.

 

Sementara itu dalam sebuah artikel di situs BMKG yang ditulis Marniati dan Imanuela Indah Pertiwi, dijelaskan gempa bumi tidak dapat diprediksi.

 

“Sampai saat ini, detik ini, BMKG sebagai instansi pemerintah yang memonitoring kejadian gempa bumi di Indonesia selalu menginfokan kepada masyarakat bahwa gempa bumi tektonik tidak dapat diprediksi waktu kejadiannya, baik hari, tanggal, jam, menit hingga detiknya. Hal yang sangat perlu diketahui bahwa wilayah Indonesia tidak dapat terhindar dari kejadian-kejadian gempa bumi,” tulis Marniati dan Imanuela.

 

BACA JUGA:Butuh Dana Mendesak, Coba Aplikasi Pinjaman Bank Digital Satu Ini, Bisa Ajukan Sampai Rp 100 Juta

Penjelasan BMKG, Indonesia tidak dapat terhindar dari kejadian gempa bumi karena letak wilayah Indonesia yang berada dan diapit oleh tiga hingga empat lempeng utama dunia. Lempeng-lempeng tersebut terus bergerak setiap detiknya, akibat dari panas di dalam inti bumi yang menggerakkan partikel-partikel penyusun lempeng.

 

“Waktu dari pergerakan lempeng untuk melepaskan energinya inilah yang belum dapat diprediksi sampai saat ini,” jelas BMKG.

 

Kendati demikian, pergerakan lempeng ini memiliki kecenderungan. BMKG mencontohkannya lewat lempeng Indo Australia yang cenderung bergerak ke arah timur laut, Lempeng Eurasian (Sundaland Block) yang cenderung bergerak ke arah tenggara, serta Lempeng Pasifik dan Lempeng Philipina yang bergerak ke arah barat laut. Inilah yang menjadi penyebab terjadinya gempa besar.

 

BACA JUGA:Pinjaman Bunga Rendah Resmi dari OJK, Rp 50 Juta Cair Dalam Hitungan Menit

“Pertemuan antar lempeng ini ditandai dengan bentuk segitiga pada garis hitam Panjang. Batas pertemuan antar lempeng dunia berada di sepanjang pesisir barat Pulau Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, Bali, NTT, pesisir utara Maluku dan Papua, pesisir barat Maluku Utara, serta pesisir utara Pulau Sulawesi. Pergerakan pada batas lempeng ini sangat berpotensi memicu terjadinya gempa bumi dengan kekuatan magnitude yang sangat besar,” keterangan BMKG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: