Iklan RBTV Dalam Berita

Terjangan 'Suhu Neraka', di Negara Ini Rekor Terpanas 51 Derajat, Benarkah Terkait Hari Kiamat?

Terjangan 'Suhu Neraka', di Negara Ini Rekor Terpanas 51 Derajat, Benarkah Terkait Hari Kiamat?

Ilustrasi. Cuaca panas masih terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia--

Di Indonesia sendiri, pada 20 Maret lalu BMKG sempat memberikan peringatan mengenai penyebab suhu udara ekstrem. Tidak lain hal itu disebabkan oleh fenomena perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.

 

Dampak perubahan iklim ini tak bisa dianggap 'main-main'. Mulai dari dampak lingkungan, pertanian, hingga menyerang sektor lainnya. Sebelum terjadi dampak negatif lebih jauh rasanya kita perlu belajar dari kekaisaran pada abad ke-16.

 

BACA JUGA:Prediksi Gempa Besar dari Peneliti Belanda, Berikut Penjelasan BMKG

Di akhir abad ke-16, ratusan bandit berkuda menyerbu Anatolia yang saat ini merupakan wilayah Turki yang berada di bawah Kekaisaran Ottoman. Mereka menjarah berbagai desa, menebar kekerasan, dan menggoyahkan kekuasaan sultan.

 

Empat ratus tahun kemudian dan sekitar beberapa ratus kilometer dari situ, yakni di Suriah yang juga bekas wilayah Kekaisaran Ottoman beberapa gerakan protes meluas dan berujung perang saudara pada tahun 2011 yang memakan banyak korban. Konflik tersebut masih berlangsung hingga hari ini.

 

Sejarah gelap di daerah Mediterania ini memuat beberapa pelajaran berharga bagi masa depan. Keduanya melibatkan gelombang manusia yang terpaksa pergi dari rumah mereka, terkait erat dengan dinamika kekuasaan, serta memiliki konsekuensi politis yang besar.

 

BACA JUGA:Wajib Waspada, Sejak Pertengahan Maret Terjadi 30 Gempa dengan Kekuatan Paling Kecil 5,0 SR

Untuk diketahui, Kesultanan Utsmaniyah atau dikenal Kekaisaran Turki Ottoman merupakan kerajaan Islam terbesar yang bukan dari tanah Arab.

 

Kesultanan ini didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Osman Bey atau Osman I. Dengan ibu kota berada di Konstantinopel, negara adidaya ini pernah menguasai wilayah yang luas di Timur Tengah, Eropa Timur, dan Afrika Utara selama lebih dari 600 tahun (1299-1924 M).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: