Iklan RBTV Dalam Berita

Viral Gen Z Dilanda Jam Koma, Ini Alasan dan 5 Penyebabnya Menurut Psikolog

Viral Gen Z Dilanda Jam Koma, Ini Alasan dan 5 Penyebabnya Menurut Psikolog

Alasan dan penyebab Gen Z dilanda Jam Koma--

BACA JUGA:5 Ciri Modus Love Scamming, Begini Cara Menghindari Penipuan Berkedok Cinta

4. Pengaruh Media Sosial terhadap Penurunan Konsentrasi

Selanjutnya, media sosial juga berperan besar dalam fenomena jam koma. Menurut Rosdiana, banyak beredar bahwa kebiasaan berlebihan menggunakan media sosial menyebabkan turunnya kemampuan seseorang untuk fokus dalam jangka waktu lama.
"Kurangin main media sosial, lebih baik yang bertemu langsung biar langsung bersosialisasi," jelas Rosdiana.

Saat ini, banyak anak muda hanya mampu mempertahankan fokus selama 10-12 detik. Otak mereka mudah lelah ketika diminta berkonsentrasi lebih lama, karena terbiasa dengan konten yang terus berganti secara cepat. Padahal, idealnya orang dewasa bisa fokus hingga 50 menit tanpa gangguan.

BACA JUGA:Arti 13 Istilah Gaul dari Gen Z Kerap Jadi Bahasa Sehari-hari

5. Overthinking dan Kurangnya Aktivitas Fisik

Faktor lain yang memicu jam koma adalah overthinking. Rosdiana juga menjelaskan jika terlalu mementingkan kata-kata orang lain itu tidak baik.
"Terlalu mementingkan omongan orang lain itu juga nggak baik, mending berpikir hal lain yang lebih penting," kata Rosdiana.
Ketika otak kiri terlalu aktif namun otak kanan kurang terstimulasi, keseimbangan otak terganggu. Hal ini bisa menyebabkan emosi menjadi sulit diatur dan memori melemah.

Salah satu cara untuk mengatasi ini adalah dengan melakukan aktivitas fisik yang melibatkan gerakan silang, seperti berenang, yoga, atau olahraga permainan. 
Jenis olahraga ini tidak hanya melatih tubuh tetapi juga membantu menyeimbangkan aktivitas otak kiri dan kanan, sehingga kemampuan fokus dan ingatan menjadi lebih baik.

Dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat dan seimbang, termasuk menjaga pola makan, tidur berkualitas, mengurangi penggunaan media sosial, dan berolahraga, kondisi ini bisa diminimalisir. 
Mengutamakan keseimbangan antara tubuh dan pikiran akan membantu seseorang tetap fokus dan produktif sepanjang hari.

BACA JUGA:9 Cara Mudah Melaporkan Penipuan Online, Kenali Ciri-cirinya

Cara Mengatasi Jam Koma

Adapun dilansir dari cnnindonesia.com, Psikolog klinis Veronica Adesla mengatakan, fenomena “jam koma” kerap dikaitkan dengan brain fog yang bikin otak sulit berkonsentrasi hingga kesulitan memproses informasi dengan jelas.

Brain fog bisa bikin aktivitas sehari-hari menjadi sulit. Melansir laman Cleveland Clinic, brain fog membuat seseorang kesulitan mengerjakan tugas dan kehilangan alur berpikir di tengah-tengah percakapan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi jam koma. Misalnya, dengan melakukan relaksasi.
Aktivitas seperti meditasi, mendengarkan musik yang menyenangkan, atau melakukan teknik pernapasan dapat membantu mengurangi ketegangan.
"Waktu bekerja, jangan lupa ada break, rileks aja lalu beristirahat untuk memaksimalkan daya otak kembali," ujar Veronica, mengutip detikhealth.

Selain itu, perbaiki juga kebiasaan tidur, rutin berolahraga setidaknya 30 menit sehari, hingga menetapkan pola makan yang sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: