Iklan RBTV Dalam Berita

BEM FISIP Unair Bikin Karangan Bunga untuk Presiden dan Wapres, Berujung Dibekukan Dekanat!

BEM FISIP Unair Bikin Karangan Bunga untuk Presiden dan Wapres, Berujung Dibekukan Dekanat!

BEM FISIP Unair Dibekukan Dekan! --

BACA JUGA:Sudah Tahu Belum, Ini 6 Jenis Kendaraan yang Bebas dari Pajak Tahunan

Aksi Satire Menyambut Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden

Aksi satire berupa pemasangan karangan bunga ini dilakukan dalam rangka merespons pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang berlangsung pada Minggu, 20 Oktober 2024.

Dalam acara pelantikan tersebut, Prabowo Subianto disahkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI sebagai Presiden Republik Indonesia, dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden.

Setelah pelantikan, pada malam hari di hari yang sama, Prabowo bersama Gibran mengumumkan susunan kabinet baru yang dinamakan Kabinet Merah Putih.

BACA JUGA:Geger! Mie Ayam Isi Kepala Tikus Viral di Medsos, Pemilik Warung Ucap Sumpah di Kantor MUI

Pengumuman ini dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta, dengan menyebutkan nama-nama menteri yang akan membantu mereka dalam menjalankan pemerintahan.

Pengumuman ini mendapat perhatian besar dari masyarakat luas, termasuk kalangan mahasiswa yang dikenal kritis terhadap perubahan dan kebijakan politik di Indonesia.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Desain Grafis Oktober 2024, Lulusan D3 Berpeluang Diterima

Respons Mahasiswa dan Harapan ke Depan

Pembekuan BEM FISIP Unair menjadi sorotan utama di lingkungan kampus dan mendapat reaksi beragam dari mahasiswa.

Sebagian besar mahasiswa menyayangkan keputusan dekanat yang dinilai terburu-buru dan berpotensi membatasi kebebasan berekspresi mahasiswa.

Mahasiswa juga berharap agar karya seni satire yang ditampilkan melalui karangan bunga tersebut dapat dipandang sebagai bentuk kritik konstruktif dan bukan sekadar tindakan yang menimbulkan perpecahan.

BACA JUGA:Emak-emak Jadi Korban Penipuan, Uang Rp 73 Juta Lenyap, Begini Modusnya

BEM FISIP juga menegaskan bahwa tujuan dari pemasangan karangan bunga tersebut adalah untuk memancing diskusi sehat di kalangan mahasiswa terkait kepemimpinan nasional serta membangkitkan kesadaran kritis tentang masa depan politik Indonesia.

Aksi satire semacam ini dianggap sebagai salah satu bentuk protes damai yang umum dilakukan di lingkungan kampus.

Sementara itu, pertemuan antara Dekan FISIP dan BEM yang akan datang menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh Civitas Akademika FISIP Unair.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: