Buntut Dugaan Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi, Dosen FIB Unhas Dinonaktifkan
Kejadian Viral--
"Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa suara korban menjadi bagian penting dalam proses pengambilan keputusan. Setelah adanya laporan, pihak universitas segera merespons dengan investigasi secara mendalam," jelasnya.
Prof Farida juga menegaskan jika langkah yang diambil ini guna membangun budaya kampus yang bebas dari kekerasan seksual.
"Unhas menegaskan kembali bahwa komitmen ini tidak hanya untuk menyelesaikan kasus yang ada, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam membangun budaya kampus yang bebas dari kekerasan seksual," jelasnya.
BACA JUGA:KUR BNI November 2024, Simak Rincian Lengkap Simulasi Angsuran Pinjaman Rp 10 Juta - Rp 500 Juta
Sementara itu, mahasiswi yang menjadi korban pelecehan seksual oleh dosen tersebut dalam penanganan tim layanan psikologi Unhas untuk mendapatkan pendampingan perbaikan kondisi mental korban yang mengalami trauma.
Kronologi Mahasiswi Unhas Dilecehkan Dosen
Korban yang berinisial Bunga ini adalah korban dari pelecehan seksual oknum dosen inisial FS.
Sebelumnya, Bunga merupakan mahasiswi angkatan 2021, dan mengaku peristiwa tersebut terjadi pada 25 September lalu, ketika ia datang untuk melakukan bimbingan terkait rencana penelitian skripsinya.
Bahkan, Bunga menceritakan jika ia diminta bertemu dengan FS di ruang kerjanya di Dekanat FIB Unhas.
“Selama ini saya bimbingan layaknya dosen dan mahasiswa, tapi pada hari itu setelah bimbingan, saya minta pulang, namun ditahan,” ungkap Bunga, Senin (18/11/2024).
BACA JUGA:Simulasi Cicilan KUR BCA Rp 50 Juta, Ajukan Sebelum Ditutup
Saat itu, waktu perkuliahan sudah selesai, dan Bunga meminta izin pulang. Namun, FS tetap memaksa agar Bunga tidak meninggalkan ruangan.
“Jam 4 sore saya mulai bimbingan. Lalu, karena saya rasa sudah sore, saya ingin pulang. Awalnya dia pegang tangan saya, tapi saya memberontak terus. Dia kemudian memaksa untuk memeluk saya, tapi saya menolaknya.” katanya
Bunga juga menceritakan bahwa FS terus memaksanya melakukan tindakan tidak senonoh di ruang kerjanya.
“Dia terus memaksa saya dan saya berteriak untuk meminta pulang,” kata Bunga.
Akhirnya, Bunga dilepaskan, namun kejadian tersebut meninggalkan trauma mendalam. Selama hampir dua bulan, Bunga merasa kesulitan melanjutkan aktivitas kampusnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: