Rincian Dana Desa di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2025 untuk 52 Desa
Rincian Dana Desa Tahun 2025--
Dana tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kemajuan desa. Prioritas utama penggunaan Dana Desa tahun 2025 adalah:
1. Penanganan kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem, dengan bantuan langsung tunai (BLT) desa
2. Peningkatan akses pendidikan, terutama untuk anak usia dini
3. Pembangunan infrastruktur dasar desa, seperti jalan desa, sanitasi, air bersih, dan persampahan
4. Penguatan ketahanan pangan, seperti pembangunan lumbung pangan
5. Pelestarian lingkungan, mitigasi bencana, dan pencegahan perubahan iklim
6. Pengembangan ekonomi desa, seperti pembangunan sarana prasarana perdagangan, pemberian bantuan permodalan, dan peningkatan kapasitas badan usaha milik desa
7. Pemanfaatan teknologi informasi untuk desa digital
8. Pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia desa
BACA JUGA:Kucuran Dana Desa Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2025, Berapa untuk Desamu?
Sejarah Singkat Kabupaten Dharmasraya
Nama Kabupaten Dharmasraya berasal dari sebuah naskah kuno yang terdapat pada Prasasti Padang Roco, yang menyebutkan Dharmasraya sebagai ibu kota Kerajaan Malayapura pada masa itu.
Kerajaan ini muncul setelah runtuhnya Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-13 hingga ke-14, dan wilayah kekuasaannya mencakup wilayah yang sebelumnya dikuasai Sriwijaya, mulai dari Semenanjung Malaya hingga Sumatra.
Bukti sejarah ini tercatat dalam Prasasti Grahi yang ditemukan di Chaiya, Thailand selatan, serta dalam naskah Cina berjudul Zhu Fan Zhi (諸蕃志) karya Zhao Rugua pada tahun 1225. Kerajaan Dharmasraya juga terjalin hubungan dengan Kerajaan Singhasari, yang tercatat dalam Prasasti Padang Roco.
Selain itu, Dharmasraya juga tercatat dalam karya sejarah kerajaan Majapahit, Nagarakretagama, sebagai salah satu daerah vasalnya.
BACA JUGA:Dana Desa Kabupaten Nias Selatan Tahun 2025, untuk 459 Desa, Mana Paling Tertinggi?
Sejarawan Belanda pada masa kolonial telah banyak mempelajari sejarah ini. Bahkan pada tahun 1930, arca Amoghapasa dan Bhairawa dibawa ke Museum Nasional Indonesia di Jakarta.
Namun, sayangnya, nama Dharmasraya hampir terlupakan oleh masyarakat, termasuk oleh pemuka adat Tuanku Rajo Dipati. Nama Dharmasraya kembali dikenal setelah proses pemekaran Kabupaten Sawahlunto-Sijunjung, dan akhirnya digunakan sebagai nama kabupaten baru.
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya berusaha untuk mengenalkan kembali sejarah ekspedisi Pamalayu yang terlupakan, salah satunya dengan menyelenggarakan Festival Pamalayu di Museum Nasional. Mereka juga berencana untuk memulangkan arca yang ada di Museum Nasional ke tempat asalnya.
BACA JUGA:Dana Desa Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2025, Ini Rincian Alokasi untuk 153 Desanya
Kabupaten Dharmasraya adalah salah satu dari tiga kabupaten baru yang dibentuk melalui pemekaran Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung, berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan, dan Kabupaten Pasaman Barat di Provinsi Sumatera Barat, yang diresmikan pada 7 Januari 2004.
Demikianlah informasi tentang rincian Dana Desa di Kabupaten Dharmasraya tahun 2025, total Rp 56.185.785.000 untuk 52 desa.
Tianzi Agustin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: