Menilik Sejarah Imlek di Indonesia, Perayaan Penting Masyarakat Tionghoa hingga Ditetapkan Hari Libur Nasional
Sejarah Imlek di Indonesia--
BACA JUGA:5 Rekomendasi HP Murah untuk Ngevlog, Cocok Buat Content Creator Pemula
Makna Merah dalam Perayaan Imlek
Warna merah dalam perayaan Imlek memiliki makna simbolis yang dalam budaya Tionghoa. Beberapa alasan mengapa warna merah menjadi sangat identik dengan perayaan Imlek adalah:
1. Simbol Api dan Kebahagiaan
Merah juga melambangkan unsur api dalam filsafat Tionghoa, yang dihubungkan dengan semangat, keberanian, dan kebahagiaan. Penggunaan warna ini diharapkan dapat membawa semangat baru dan kebahagiaan di awal tahun.
2. Keberuntungan dan Kesejahteraan
Warna merah dianggap membawa keberuntungan dan kesejahteraan dalam tradisi Tionghoa. Dipercaya bahwa penggunaan warna merah dapat mengusir roh jahat dan mendatangkan energi positif.
BACA JUGA:Harga Cabai Makin Menggigit Setara Daging Sapi, Ternyata Ini Penyebabnya
3. Pertanda Positif
Dalam budaya Tionghoa, warna merah digunakan dalam berbagai upacara keagamaan dan perayaan, termasuk pernikahan, kelahiran, dan perayaan-perayaan besar lainnya. Warna ini dianggap sebagai pertanda positif dan kesucian.
4. Budaya dan Tradisi
Penggunaan warna merah dalam perayaan Imlek telah menjadi tradisi turun temurun, yang terus dijaga oleh masyarakat Tionghoa. Hal ini menciptakan identitas khusus yang mudah dikenali dalam perayaan ini.
BACA JUGA:Ini Hasil Sidang Gugatan Masa Jabatan Kades, Apa Benar MK Batalkan Masa Jabatan 8 Tahun?
5. Menolak Roh Jahat
Dalam mitologi Tionghoa, dikatakan monster Nian takut pada warna merah. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa mengadopsi tradisi menyusun lentera dan hiasan merah untuk menolak Nian dan roh jahat pada perayaan Imlek.
Dengan kombinasi makna-makna simbolis ini, warna merah menjadi unsur penting dan identik dengan perayaan Imlek, menciptakan atmosfer yang penuh semangat dan kegembiraan di tengah masyarakat Tionghoa.
Nutri Septiana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: