Iklan RBTV Dalam Berita

Ini 5 Patahan Bumi Penyebab Gempa, Ada yang Sepanjang 2 Kali Pulau Jawa

Ini 5 Patahan Bumi Penyebab Gempa, Ada yang Sepanjang 2 Kali Pulau Jawa

Ini 5 Patahan Bumi Penyebab Gempa, Ada yang Sepanjang 2 Kali Pulau Jawa--

 

4. Patahan Kendeng

 

Patahan atau Sesar Kendeng adalah zona sesar yang memanjang dari barat ke timur, dimulai dari selatan Semarang, Jawa Tengah hingga bagian barat Jawa Timur yang melintang sejauh 300 kilometer. 

Sesar Kendeng terbagi dalam enam segmen, yaitu Segmen Demak, Segmen Purwodadi, Segmen Cepu, Segmen Blumbang, Segmen Surabaya, dan Segmen Waru. 

Dikutip dari Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, Sesar Kendeng terdiri dari kumpulan sesar-sesar naik dan lipatan-lipatan (blind faults) yang dapat diamati dari adanya anomali Bouguer di daerah ini. Sesar Kendeng di bagian barat diidentifikasi menyambung ke dalam sistem Sesar Semarang dan Sesar Baribis. 

 

5. Patahan Opak

 

Patahan atau Sesar Opak merupakan patahan aktif yang membentang di tengah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Panjang patahan ini membentang dari muara Sungai Opak di pantai Selatan hingga ke arah timur laut di kawasan candi Prambanan sekitar 40 km.

Patahan Opak ini bergerak aktif sehingga kerap kali menjadi penyebab terjadinya gempa yang mengguncang wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Patahan opak ini merupakan patahan yang dikatakan unik yang digambarkan memisahkan dataran tinggi perbukitan Wonosari (Gunung Kidul) dengan dataran rendah Yogyakarta, tanah di dataran ini tertutupi oleh endapan muda dari Gunung Merapi.

Sesar Opak (Opak Fault/OF) merupakan patahan aktif yang membentang di tengah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sesar Opak bergerak aktif sehingga kerap kali menjadi penyebab terjadi gempa yang mengguncang Yogyakarta. 

Dikutip dari laman researchgate, sebutan sesar Opak secara umum digunakan mengacu pada patahan di bawah permukaan sungai Opak yang tertutup oleh endapan gunung merapi terletak di Kabupaten Bantul, sebelah Tenggara Yogyakarta. 

Kekhawatiran awal pada Sesar Opak tampaknya terbangun sejak Dr SW Visser, Profesor Meteorologi Terapan, Klimatologi, dan Oseanografi, melaporkan bahwa penyebab gempa Yogyakarta pada 10 Juni 1867 pusatnya terletak di dekat sungai opak. 

Berdasaran laporan Koran De Locomotief, disadur dari Majalah Geomagz milik Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, gempa terjadi pukul 04.25 berkekuatan 6,8 magnitudo.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: