Iklan dempo dalam berita

Ayah dan Bunda Wajib Tahu, Ini 9 Ciri Anak Cerdas dan Jenius, Salah Satunya Susah Tidur

Ayah dan Bunda Wajib Tahu, Ini 9 Ciri Anak Cerdas dan Jenius, Salah Satunya Susah Tidur

Ayah dan Bunda Wajib Tahu, Ini 9 Ciri Anak Cerdas dan Jenius, Salah Satunya Susah Tidur --

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Mempunyai anak yang cerdas dan jenius tentu menjadi impian bagi setiap orang tua. 

Kecerdasan anak pada dasarnya tidak hanya diukur dari kemampuan akademik. Namun bisa juga diukur dari sikap dan perilakunya sehari-hari. Bahkan tanda anak cerdas dan jenius sudah bisa terlihat sejak usia dini atau balita. 

BACA JUGA:Anak Adalah Titipan Tuhan, Berikut Cara Mendidik Anak Menurut Islam

Hal ini patut menjadi perhatian orang tua untuk bisa mendeteksi lebih awal sejak balita jika anak memiliki kecerdasan di atas rata-rata.

Pada dasarnya setiap anak memiliki kecerdasan dan bakat yang berbeda-beda sebagai bekal menjalani kehidupan, tapi pada kenyataannya label otak cerdas dan jenius masih menjadi ukuran bahwa seseorang akan sukses di masa depan.

BACA JUGA:Daftar Makanan Pokok di Dunia, Ternyata Makanan Ini yang Paling Banyak Dikonsumsi Manusia

Sering kali orang tua banyak yang tidak menyadari akan kemampuan lebih yang dimiliki anak, sehingga kurang memaksimalkan kemampuannya dan diasah dengan baik. Alhasil kecerdasan anak tidak terasah dengan baik.

Untuk itu, para orang tua wajib mengetahui tanda-tanda anak cerdas dan jenius sejak balita. 

BACA JUGA:Kisah Ajaib Batu Memberi Salam kepada Nabi Muhammad dan Tangisan Tiang Masjid

Responsif

Anak yang cerdas juga ditandai dengan responnya terhadap sekitar yang baik. Pada usia balita, anak cerdas akan segera menoleh saat orang lain memanggilnya. Ia juga lebih peka terhadap suara atau gerakan yang ada di sekitarnya.

Ingatan yang tajam

Anak cerdas umumnya memiliki ingatan yang baik tentang banyak hal, baik ingatan jangka pendek maupun jangka panjang. Anak-anak berotak cerdas menyimpan informasi baru dengan cepat, baik di sekolah maupun lingkungan sekitarnya.

Memori otaknya bekerja bukan hanya pada saat melakukan hal-hal serius seperti belajar dan berkonsentrasi, tetapi juga digunakan untuk mengambil keputusan dalam aktivitas sehari-hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: