Iklan RBTV Dalam Berita

Atas Gangguan Distribusi BBM dan Antrean Panjang, Pertamina Sampaikan Permohonan Maaf

Atas Gangguan Distribusi BBM dan Antrean Panjang, Pertamina Sampaikan Permohonan Maaf

Antrean panjang kendaraan masih terjadi di sejumlah SPBU wilayah Bengkulu --

BENGKULU, RBTV.DISWAY.ID - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya antrean dan keterbatasan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU wilayah Bengkulu dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Raih Opini WTP, Gubernur Helmi: Utang DBH 2024 akan Diproses dan Dicicil

Gangguan distribusi ini merupakan imbas dari belum optimalnya pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang sempat terjadi. Situasi ini merupakan dampak dari kondisi di luar kendali kami. Namun, Pertamina berkomitmen penuh untuk menjaga ketersediaan energi. Kami pastikan pasokan BBM untuk masyarakat Bengkulu terus diupayakan agar kembali normal secara bertahap,” ujar Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, dilansir dari Metrotvnews.com, Senin (26/5/2025).

BACA JUGA:Punya Uang Rp 1 Jutaan, Ini Rekomendasi HP Xiaomi yang Bisa Kamu Beli

Pertamina menyatakan terus memperkuat langkah percepatan distribusi melalui penambahan armada mobil tangki, percepatan penyaluran dari berbagai titik suplai, serta koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk suplai ke Fuel Terminal (FT) Lubuklinggau dan kerja sama dengan pemerintah daerah setempat.

Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyoroti seriusnya dampak pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai. Ia menilai kondisi ini telah menghambat arus kapal pengangkut BBM, logistik, dan penumpang ke Pulau Enggano.

BACA JUGA:Harga BBM Subsidi Eceran di Bengkulu Tembus Rp80 per Liter, Ini Pengakuan Pemilik Warung Saat di Kantor Polisi

“Ini sudah darurat. Masyarakat terus bertanya, kapan bisa pulang ke Enggano? Kapan anak-anak bisa kembali sekolah di Kota Bengkulu? Kalau Pelindo tidak bisa memastikan kapan alur bisa dilewati kapal, lalu apa yang sudah dikerjakan selama ini?,” ujar Helmi.

Pelindo Harus Tanggung Jawab

Sementara itu, Analis Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, turut menyoroti lambatnya pengerjaan pengerukan alur pelabuhan oleh PT Pelindo II.

Menurutnya, hal ini telah menimbulkan dampak besar bagi roda perekonomian masyarakat, termasuk distribusi BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: