Alasan dan Sejarah Jangan Bepergian Jauh di Malam 1 Suro Menurut Primbon

Maka dari itu, malam 1 Suro menjadi titik awal tahun baru Jawa dan juga bulan Muharram dalam kalender Islam.

BACA JUGA:Cara Mudah Pinjam Uang di BCA Mobile, Cukup Skali Klik Langsung Cair

Bulan Muharram, Bulan Penuh Keutamaan dalam Islam

Tidak hanya dalam budaya Jawa, bulan Muharram juga sangat dimuliakan dalam Islam. Ini adalah bulan yang termasuk dalam asyhurul hurum, yaitu bulan-bulan suci yang sangat dihormati. 

Banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam terjadi di bulan ini, seperti kisah Nabi Musa yang diselamatkan dari Firaun serta peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. 

Jadi, wajar jika malam 1 Suro yang bertepatan dengan Muharram dianggap sebagai waktu yang patut disikapi dengan tenang dan penuh makna spiritual.

Dlam budaya Jawa, bulan Suro dipandang sbgai waktu untuk menundukkan hawa nafsu, menyepi, dan membersihkan batin. 

Oleh karna itu, segala bentuk hura-hura, pesta, atau perjalanan jauh dianggap mengganggu ketenangan semesta. 

BACA JUGA:Cara Pinjam Uang di OVO Tanpa KTP, Langsung Cair

Malam 1 Suro diyakini sebagai malam terbukanya pintu-pintu gaib, dan oleh karenanya, masyarakat diajak untuk lebih banyak berdoa dan menghindari kegiatan duniawi yang berlebihan.

Jika ditanya apakah larangan bepergian di malam 1 Suro adalah mitos atau fakta, maka jawabannya tergantung dari sudut pandang mana kita memahaminya. 

Dari sisi logika modern, memang tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa bepergian di malam itu akan membawa petaka. 

Namun dari sisi kebudayaan dan spiritualitas, larangan tersebut mengandung pesan moral yang dalam: ajak untuk berhenti sejenak, melihat ke dalam diri, dan memaknai perjalanan hidup.

BACA JUGA:Panduan Cara Pinjam Uang di SeaBank untuk Nasabah Baru dengan Limit Rp3 Juta Langsung Cair

(Sheila Silvina)

Sumber: