Data BMKG Wilayah Ini Kekeringan, Diantaranya Sumbar, Sumsel, Riau, Bengkulu dan Lampung

Minggu 03-09-2023,10:01 WIB
Reporter : Tim

Sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan bulanan dengan kategori rendah (0-100 mm/bulan), pada Agustus-September-Oktober.

 

BACA JUGA:Mari Tambah Wawasan, Ini Perbedaan Antara El Nino dan La Nina

 

Wilayah-wilayah itu yakni, Sumatera bagian tengah hingga selatan, pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian besar Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku dan Papua bagian selatan.

Meski demikian, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut musim kemarau dan kekeringan imbas El Nino di tanah air tak akan terlalu parah-parah.

“Dasarnya kan dari penghitungan suhu muka air laut lalu dihitung dalam indeks atau anomali. Di Indonesia ini relatif paling lemah, kalau di negara lain levelnya bisa lebih tinggi," tutur Dwikorita beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kondisi pada saat puncak kemarau tahun ini akan mirip seperti kekeringan pada 2019, tetapi tidak akan separah 2015 ketika kondisi kekeringan diperburuk dengan luasnya area kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

 

BACA JUGA:El Nino Diprediksi Gagal Muncul di Indonesia ? Peneliti BRIN Ungkap Penyebabnya

 

3 Fenomena Jadi Satu

 

Sementara itu, Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap tiga fenomena yang terjadi bersamaan yang membuat bulan ini bakal jadi salah satu puncak kekeringan 2023.

Pelaksana tugas (Plt) Deputi BMKG Urip Haryoko menuturkan puncak kekeringan itu diprediksi terjadi pada September dan Oktober.

“Jika puncak yang dimaksud adalah periode kering sebagai dampak El Nino di Indonesia, maka akan dirasakan pada bulan bulan September - Oktober," ujar dia.

Kategori :