Jika, tekstur tanah yang lembab akan memudahkan pupuk untuk terserap secara sempurna ke dalam tanah.
Sedangkan apabila tanah terlalu tergenang air akan membuat pupuk justru hanyut dan tidak bisa terserap secara sempurna ke dalam tanah.
Jadi, itulah kenapa sebabnya pemilihan waktu yang tepat adalah musim hujan dengan pertimbangan tanah yang lembab dan tidak terlalu tergenang air.
BACA JUGA: Ada Pejabat Terima Gratifikasi, Bupati : Tinggal Copot Jabatan , Bila perlu minta APH Bertindak
7. Jarak antara perkebunan dan sumber air
Cara memupuk sawit yang baik tidak hanya memperhitungkan dampak atau hasil yang akan ditimbulkan pada tanaman saja, tapi juga pada lingkungan sekitarnya.
Maka dari itu, itulah proses pemupukan juga harus memperhitungkan jarak antara perkebunan dengan sungai atau sumber air yang ada.
Akan tetapi, tidak disarankan melakukan pemupukan tepat di pinggir sungai. Kenapa? karena akan mencemari sungai tersebut.
BACA JUGA:Rambut Botak Depan Hurup M, Ini 15 Cara Mudah Menumbuhkannya, Diantaranya Minyak Atsiri
Untuk pemupukan minimal jarak pemupukan terhadap sungai adalah kurang lebih sejauh 10 meter dari pinggiran sungai. Jarak ini dianggap paling esensial untuk melakukan pemupukan.
Namun, jarak yang cukup jauh dari sungai atau sumber air akan mengurangi kemungkinan sungai atau sumber air tersebut tercemar oleh pupuk atau bahkan hanya terkena dampak dari pemupukan yang dilakukan pada tanaman kelapa sawit.
Itulah beberapa cara tanam sawit yang benar supaya dapat menghasilkan panen buah sawit melimpah.
Perlu diingat, setiap varietas atau jenis tanaman sawit mempunyai teknik menanam yang berbeda-beda.
Demikian mengenai cara tanam sawit. Semoga bermanfaat. (Tim)