BACA JUGA:Setelah Hujan, Tikus Sering Masuk Rumah, Begini Cara Usir Tikus Pakai Bahan Alami
Sementara itu, polusi plastik juga dapat membahayakan hewan-hewan ini melalui belitan, konsumsi, atau kontaminasi mikroplastik yang terakumulasi di tubuh mereka. Terakhir, kemungkinan ditabrak oleh kapal yang lewat menimbulkan masalah khusus bagi spesies yang bergerak lambat seperti paus di Atlantik Utara. Tabrakan dengan kapal dapat menyebabkan cedera besar atau kematian dan menyebabkannya terdampar.
4. Polusi suara di laut
Polusi suara, termasuk suara dari penggunaan sonar dan survei seismik, dapat mengganggu kemampuan paus untuk berkomunikasi dan bernavigasi. Spesies laut dalam yang hidup di lautan terbuka, seperti paus paruh, sangat rentan terhadap sonar, bahkan dari jarak kiloan meter.
Misalnya, aktivitas sonar angkatan laut diduga terkait dengan rangkaian terdamparnya paus paruh di Guam.
Robinson menunjukkan bahwa paus mungkin adalah hewan yang paling canggih secara akustik di Bumi. Suara dapat merambat lebih cepat melalui air daripada udara dan mempertahankan intensitasnya lebih lama, oleh sebab itu suara bisa menyebabkan cedera pada telinga mereka. “Setiap kali paus mencoba menyelam, tekanannya tidak seimbang,” kata Robinson.
BACA JUGA:5 Hal yang Harus Diperhatikan saat Memasang Tandon Air di Rumah, Simak Caranya di Sini
Karena tidak dapat menyelam, paus tidak dapat berburu sehingga menjadi kurang gizi dan dehidrasi. Kondisi mereka pun kian melemah. Mereka akan hanyut mengikuti arus dan, akhirnya, berakhir di pantai.
tim liputan