NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Penyakit jantung tidak datang tiba-tiba. Dari serangkaian penelitian diketahui ada beberapa hal yang menjadi penyebab seseorang mengalami sakit jantung.
Penyakit jantung terjadi ketika ada plak yang menyumbat pembuluh darah yang mengarah ke jantung. Kondisi ini menghalangi nutrisi penting dan oksigen untuk mencapai jantung.
Plak ini terdiri dari kolesterol, molekul lemak, dan mineral dan terakumulasi dalam jangka panjang. Adapun awal mula terbentuknya plak, disebabkan karena rusaknya lapisan bagian dalam pembuluh darah oleh tekanan darah tinggi, oksida bebas, serta gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, yang dikemudian hari berpotensi mengakibatkan penyakit jantung.
BACA JUGA:Kendala Verifikasi Email Mitra Statistik 2024 Tidak Muncul, Ini Solusinya
Faktor Risiko yang Menyebabkan Penyakit Jantung
Beberapa faktor risiko memainkan peran penting dalam menentukan apakah Anda mungkin mengembangkan penyakit jantung atau tidak. Dua dari faktor-faktor ini, usia dan keturunan, berada di luar kendali Anda. Risiko penyakit jantung meningkat sekitar usia 55 pada wanita dan 45 pada pria. Risiko Anda mungkin lebih besar jika Anda memiliki anggota keluarga dekat yang memiliki riwayat penyakit jantung.
Faktor risiko lain untuk penyakit jantung meliputi:
Obesitas
Berat badan berlebih atau obesitas identik dengan penumpukan lemak berlebih dalam tubuh. Jika dibiarkan lemak yang menumpuk dapat memicu dan meningkatkan penyakit jantung koroner. Obesitas juga memaksa jantung bekerja lebih keras daripada berat tubuh yang normal.
Kolesterol Tinggi
Jika kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) seseorang tinggi dapat menumpuk di dinding arteri. Nah penumpukan ini dikenal sebagai plak kolesterol yang dapat mempersempit arteri dan membatasi aliran darah. Jika arteri pada jantung tersumbat dapat menyebabkan kondisi serius, seperti serangan jantung atau stroke.
BACA JUGA:Segini Besaran Gaji Mitra Statistik BPS 2024, Berapa Lama Kontrak Kerjanya?
Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi menjadi faktor risiko penyakit jantung. Pastikan untuk rutin mengukur tekanan darah setidaknya setiap dua tahun mulai usia 20 tahun. Tekanan darah tinggi dapat dikontrol melalui perubahan gaya hidup atau pengobatan. Umumnya wanita usia 65 tahun memiliki risiko tekanan darah tinggi lebih tinggi daripada pria.