2. Sifat haus akan ilmu pengetahuan
Pentingnya karakter ini juga ditegaskan oleh baginda Nabi SAW yang mengatakan “Mayyuridillahu bihi khairan yufaqqihu fiddii”.
Apabila Allah menghendaki yang terbaik bagi seorang hamba maka Allah akan menjadikannya paham terhadap agama. Itulah tanda pertama dan yang paling utama, yakni berusaha mencari jalan untuk memahami agama dengan mempelajari berbagai disiplin ilmu.
Ketika Musa telah cukup umurnya dan cukup dewasa, Allah berikan kepadanya kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan, dengan cara itulah Allah menjadikannya sebagai manusia pilihan.Walaupun telah dianugerahi ilmu pengetahuan dan hikmah yang tinggi, Nabi Musa tetap merasa harus menuntut ilmu.
Ketika hendak berguru kepada Nabi Khidir beliau membawa sahabatnya Joshua yang jauh lebih muda dari beliau, setelah sekian lama berjalan akhirnya mereka kelelahan tetapi Nabi Musa tidak mau beristirahat sebelum sampai, beliau tidak mau membuang waktu dan berkata kepada Joshua seperti diceritakan dalam AlQur’an:
“Aku tidak akan berhenti berjalan sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan (tempat Nabi Khidir berada), meskipun aku harus berjalan selama bertahun-tahun”.
BACA JUGA:Seperti Ini Kepribadian Nabi Musa dan Alasan Namanya Paling Banyak Disebutkan dalam Al Quran
3. kesungguhan dan Komitmen
Dalam mengerjakan ibadah bersungguh dan berkomitmen merupakan hal yang dilakukan oleh Nabi Musa. Kalimat pertama yang didengarkan Nabi Musa ‘alaihissalam di lembah suci Tuwa adalah Fa’budni “sembahlah Aku” Wa aqimissholata lidzikri “dan dirikanlah shalat untuk mengingatku”.
Dalam hal ini perlu melakukan pemahaman apakah selama ini telah bersungguh-sungguh dalam mengerjakan perintahNya serta menjauhi laranganNya.
BACA JUGA:9 Mukjizat Nabi Musa, Selamat saat Sengaja Dihanyutkan di Sungai hingga Membelah Lautan
4. Pemberani dalam Menyaampaikan Keberanian
Meskipun raja Firaun adalah penguasa yang sangat kejam, namun Nabi Musa As. tidak pernah takut untuk menyampaikan kebenaran. Beliau tetap menyampaikan kebenaran dengan mengajak Firaun untuk menyembah Allah SWT semata. Padahal pada saat itu raja Firaun mengaku bahwa dirinya adalah tuhan yang berkuasa
Nabi Musa AS termasuk dalam rasul ulul azmi yang memperoleh mukjizat dari Allah SWT. Mukjizat yang diberikan berupa tongkat. Selain itu, Allah SWT juga mewahyukan kitab suci Taurat kepadanya.
Salah satu rasul ulul azmi ini terlahir dari kaum Bani Israil. Pada saat itu Mesir berada di bawah kekejaman dan kesombongan raja Firaun. Raja Firaun enggan bersyukur kepada Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan.
BACA JUGA:Taubat Pernah Berbuat Zina, Ini Amalan untuk Menghapus Dosa Zina Penjelasan Gus Baha