Pada abad ke-18, di Perancis ditemukan sebuah inovasi wewangian yang mengubah perkembangan parfum dunia, diberi nama eau de Cologne. Inovasi ini berasal dari campuran rosemary, neroli, bergamot, dan lemon.
Eau de Cologne dibuat dalam berbagai bentuk, seperti bentuk cair yang dicampurkan dengan air ketika akan mandi, dicampur dengan anggur, sebagai obat kumur, dicampurkan dengan beberapa jenis makanan, dan bahkan disuntikkan langsung pada kulit.
BACA JUGA:Tidak Kalah dengan Parfum Import, Ini 6 Rekomendasi Parfum Lokal yang Punya Wangi Berkelas
Terjadi perubahan besar pada abad ke-19 untuk industri parfum. Penemuan-penemuan di bidang kimia modern yang menjadi dasar pembuatan parfum mulai banyak dilakukan untuk menciptakan jenis wewangian baru yang lebih mudah dan bertahan lama.
Pada abad ke-19 bermunculan produk-produk parfum yang diciptakan oleh berbagai kalangan masyarakat sebagai bagian dari cara mereka mengekspresikan diri.
Walaupun parfum masih menjadi barang mewah, tetapi sudah dapat digunakan oleh semua orang, tidak hanya oleh kaum bangsawan saja. Negara Perancis menjadi pusat parfum dunia, dan Kota Grasse menjadi pusat produksi bahan baku parfum terbesar di dunia.
BACA JUGA:Bye Bye Bau Matahari! Ini 7 Rekomendasi Parfum Terbaik Untuk Anak Sekolah, Wangi Segar Seharian
Muncul perusahaan-perusahaan parfum yang memproduksi aroma khasnya tersendiri, yang memberikan banyak pilihan bagi masyarakat.
Perusahaan parfum yang mulai terkenal di awal abad ke-20, di antaranya Worth Je Reviens (1932), Carson Fleurs de Rocaille (1933), dan Jean Patou Joy Parfum (1935).
Perancis kemudian semakin memantapkan diri sebagai negara produksi parfum terbesar di dunia dengan munculnya berbagai merek dagang terkenal dimulai pada tahun 1950, seperti Christian Dior, Jacques Fath, Nina Ricci, Pierre Balmain, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Jangan Asal Semprot, Ini 8 Cara Memakai Parfum yang Tepat Agar Wangi Tahan Lebih Lama
Inilah kenapa negara perancis dikenal dengan negara parfum.
Sejarah parfum tak lepas dari proses pembuatannya. Aroma kimia tahap pertama dalam pembuatan parfum adalah ekstraksi minyak esensial wangi dari tumbuh-tumbuhan. Meskipun banyak metode yang dapat digunakan, distilasi adalah yang paling umum.
Distilasi uap didasarkan pada prinsip bahwa bahan tanaman yang ditempatkan dalam air mendidih akan melepaskan minyak atsirinya yang kemudian menguap bersama uap.
Setelah uap dan minyak terkondensasi, minyak akan terpisah dari air dan dapat dikumpulkan. Ribuan kilo bunga mungkin diperlukan untuk mendapatkan hanya satu kilo minyak atsiri, yang sebagian menjelaskan mengapa banyak parfum begitu mahal.
BACA JUGA:9 Rekomendasi Parfum Pria yang Disukai Wanita, Cocok Dipakai Buat PDKT Nih!