1. Reaksi Alergi
Salah satu bahaya utama dari bulu anjing bagi bayi adalah kemungkinan terjadinya reaksi alergi. Bulu anjing dapat mengandung kotoran, tungau, dan serbuk sari yang dapat memicu gejala alergi pada bayi, seperti ruam kulit, gatal-gatal, pilek, mata berair, dan batuk.
BACA JUGA:Bulu Kucing Mudah Rontok? Ini Solusi Merawat Bulu Kucing agar Lebat dan Sehat
2. Asma
Paparan terus-menerus terhadap alergen yang terdapat pada bulu anjing juga dapat meningkatkan risiko bayi mengembangkan asma, sebuah kondisi kronis yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan kejang pada saluran napas.
BACA JUGA:Tidak Perlu ke Laundry, Ini 7 Cara Membersihkan Karpet Bulu, Cukup Gunakan Cuka dan Baking Soda
3. Infeksi Saluran Pernapasan
Bulu anjing yang terkontaminasi debu dan kotoran juga dapat menjadi sumber infeksi saluran pernapasan pada bayi. Hal ini dapat menyebabkan kondisi seperti sinusitis, bronkitis, atau bahkan pneumonia.
4. Gangguan Kulit
Kontak langsung dengan bulu anjing juga dapat menyebabkan gangguan kulit pada bayi, termasuk iritasi dan dermatitis kontak, yang ditandai dengan ruam merah dan gatal pada kulit bayi.
BACA JUGA:6 Tanda Makhluk Halus Ada di Sekitarmu, Nomor 5 Bikin Bulu Kuduk Berdiri
Tindakan Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Untuk melindungi bayi dari bahaya bulu anjing, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil oleh orang tua:
1. Kebersihan dan Perawatan Anjing
Mandikan anjing secara teratur dan bersihkan bulu dan kaki anjing setelah mereka bermain di luar rumah. Hal ini dapat membantu mengurangi jumlah alergen dan kotoran yang terdapat pada bulu anjing.
2. Ruangan Terpisah