Penderita insomnia sering kali mengalami rasa lelah dan kelesuan di pagi hari karena kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas di malam sebelumnya.
Akibatnya, ketidakcukupan tidur ini dapat menyebabkan akumulasi kelelahan dan membuat seseorang lebih rentan mengalami microsleep saat terjaga.
2. Sleep Apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan terhentinya napas secara berulang selama tidur. Hal ini terjadi karena saluran napas tersumbat secara parsial atau lengkap, menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah dan gangguan tidur.
Penderita sleep apnea sering kali mengalami gejala seperti mendengkur keras, terengah-engah, dan sering terbangun di malam hari.
Kondisi ini mengganggu kualitas tidur dan meningkatkan risiko microsleep karena tubuh tidak mendapatkan istirahat yang memadai.
3. Kurang Tidur
Kurang tidur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gaya hidup yang tidak teratur atau adanya tuntutan pekerjaan yang mengharuskan seseorang begadang atau bekerja shift malam.
Ketidakstabilan jam tidur ini mengganggu ritme sirkadian tubuh dan dapat menyebabkan akumulasi kelelahan. Orang yang kurang tidur cenderung mengalami microsleep saat terjaga karena tubuhnya mencoba untuk mengatasi kelelahan yang terkumpul.
4. Pengobatan Tertentu
Beberapa jenis obat-obatan memiliki efek samping mengantuk, seperti antihistamin, obat penenang, atau obat tidur.
Konsumsi obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko microsleep, terutama jika dikombinasikan dengan kurang tidur.
Penggunaan obat-obatan tersebut dapat mengganggu pola tidur alami tubuh dan mempengaruhi kualitas tidur seseorang.
BACA JUGA:Begini Kondisi di Pelabuhan Merak Hari Ini, Masih Antre Panjang?