Ketupat tidak hanya menjadi sebuah makanan lezat yang melambangkan perayaan dan kebersamaan, tetapi juga sebuah simbol yang sarat dengan makna filosofis yang dalam.
Dari pengenalan tradisi Lebaran Ketupat oleh Sunan Kalijaga hingga makna mendalam di balik bentuk dan bahan pembuatannya, Ketupat menjadi cermin dari nilai-nilai spiritual dan budaya yang kaya dalam masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Mengulik Adat Istiadat, Apasih Sebenarnya Filosofi Ketupat saat Hari Raya Lebaran?
Dengan demikian, setiap hidangan Ketupat yang disajikan di atas meja perayaan adalah sebuah pengingat akan pentingnya mengakui kesalahan, memberi dan menerima ampun, serta menjalani proses pemurnian diri untuk mencapai kesucian.
(Sheila Silvina)