Ini Anjuran Gaya Hubungan Suami istri yang Baik dan Benar Menurut Islam

Kamis 18-04-2024,06:17 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Agus Faizar

Sesuai dengan firman Allah SWT:

“Apabila kalian junub maka bersucilah”. (QS Al Maidah: 6).

BACA JUGA:Kenapa Hubungan Sedarah Menghasilkan Keturunan Cacat? Ini Alasanya dan Dampak yang Bisa Ditimbulkan

9. Tidak Memksa (Saling mengerti)

Adab bersetubu berikut dikhususkan untuk para istri, ketika suami menginginkan berhubungan, seorang istri tidak diperkenankan menolak keinginan suami. Karena hubungan suami istri adalah bentuk nafkah batin dan suami memiliki hak sepenuhnya atas istri nya.

Namun suami pun tidak diperkenankan untuk memaksa (menuruti ego) meskipun terdapat hukum istri menolak ajakan suami termasuk perbuatan dosa.

BACA JUGA:Geger Hubungan Inses di Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Kenali Arti dan Bahayanya

10. Memakai selimut.

Dalam berhubungan suami istri (jima') tidak dibolehkan telanjang bulat dalam artian tanpa penutup sehelai kain pun. Kemudian suami dan istrinya bersenggama dalam satu selimut, bukan berarti senggama/ dalam berjima' itu tanpa penutup sama sekali.

Dalilnya dari sebuah hadits:

"Apabila kalian melakukan senggama dengan istrinya, maka jangan telanjang seperti telanjangnya himar "

"Maka tutupilah hubungan suami istri meskipun hanya dengan sehelai benang"(al hadits)

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Berhubungan Suami Istri di Malam Lailatul Qadar? Begini Penjelasannya

11. Tidak boleh dilakukan ketika istri sedang haid

Salah satu adab hubungan suami istri islam ialah tidak boleh dilakukan ketika sedang haid atau masa nifas, hal ini disebut dalam firman Allah:

ﻭَﻳَﺴْﺄَﻟُﻮﻧَﻚَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﺤِﻴﺾِ ۖ ﻗُﻞْ ﻫُﻮَ ﺃَﺫًﻯ ﻓَﺎﻋْﺘَﺰِﻟُﻮﺍ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺤِﻴﺾِ ۖ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻘْﺮَﺑُﻮﻫُﻦَّ ﺣَﺘَّﻰٰ ﻳَﻄْﻬُﺮْﻥَ ۖ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺗَﻄَﻬَّﺮْﻥَ ﻓَﺄْﺗُﻮﻫُﻦَّ ﻣِﻦْ ﺣَﻴْﺚُ ﺃَﻣَﺮَﻛُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ۚ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟﺘَّﻮَّﺍﺑِﻴﻦَ ﻭَﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻤُﺘَﻄَﻬِّﺮِﻳﻦَ 

“Hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid dan janganlah dekati mereka sebelum mereka suci” (QS Al Baqarah: 222).

Kategori :