Lalu, untuk realisasi PNBP SDA non-migas hingga Mei 2022 telah mencapai Rp 31,67 triliun. Ini artinya nikel telah memberikan kontribusi sebesar 13,19 persen terhadap realisasi PNBP SDA non-migas.
Bahkan, disebutkan juga kalau Sulawesi Tengah menjadi lokasi tujuan investasi utama pada tahun 2019-2022 sebesar 16,4 persen dari total Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk atau sebesar 7,5 miliar dollar AS.
BACA JUGA:Pejuang Amplop Coklat, Catat! Ini Peluang Kerja di Perusahaan Tambang, Masa Depan Aman
Hanya saja, bagi wilayah di Indonesia yang menjadi pusat industri pertambangan nikel seperti Morowali, Sulawesi Tengah, sebanyak 95,65 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Morowali pada 2022 justru mengalir keluar daerah tersebut. Indonesia belum produksi nikel sendiri.
Kendati produksi baterai untuk kendaraan listrik sudah mulai berjalan di Indonesia, tapi bahan baku inti berupa nikel sulfat justru tidak berasal dari Indonesia.
Hingga saat ini, Indonesia hanya mampu memproduksi nikel taraf Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) atau satu tahap sebelum nikel sulfat.
Manfaat Nikel Dalam Kehidupan
Ketersediaan nikel yang melimpah dan karakteristiknya yang unik menjadikannya sebagai salah satu logam yang sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari.
Sebenarnya, manfaat dari Nikel sangatlah banyak, terlebih lagi dalam konteks mobil listrik yang saat ini menjadi topik hangat pembicaraan.
Adapun berikut ini manfaat dan penggunaan nikel dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:
1. Pembuatan peralatan dapur
Nikel sering digunakan dalam pembuatan peralatan dapur seperti wajan, sendok garpu, pemanggang roti, dan alat-alat masak lainnya karena sifatnya yang tahan terhadap goresan dan tahan terhadap panas.
2. Pembuatan koin
Kemudian, nikel digunakan dalam pembuatan koin karena sifatnya yang tahan terhadap goresan dan tidak mudah terkikis.