Nah, jika Desa Tepus banyak mengembangkan aspek desa pariwisata, Kalurahan Panggungharjo, Kabupaten Bantul memiliki strategi pengelolaan dana desa yang berbeda.
Hosni Bimo Wicaksono, Kepala Seksi Pelayanan Kalurahan Panggungharjo menyebutkan, Desa Panggungharjo merupakan desa tanpa TPA.
“Sejak tahun 2022 kami sudah memproklamasikan diri bahwa desa kami desa yang tanpa TPA, sehingga sampah selesai di desa, tidak perlu membuang ke TPA. Kami memiliki sistem pemilahan sampah yang setiap harinya menerima sampah dari rumah tangga,” ujar Hosni.
BACA JUGA:Awasi Penyalurannya, Simak Rincian Dana Desa Kabupaten Nias Barat 2024 per Desa
Selain sistem pengelolaan sampah, dana desa juga dialokasikan untuk membangun Kampoeng Mataraman. Objek wisata yang dibangun pada lahan seluas 6 hektare dan bertumpu pada tiga aspek, yaitu sandang, pangan, dan papan.
Artinya, Kampoeng Mataraman menawarkan berbagai kuliner, karya-karya UMKM, dan arsitektur yang memanjakan mata.
Sejak tahun 2017, Kampoeng Mataraman telah menjadi salah satu pendapatan utama desa yang sangat membantu di tengah krisis lahan dan kekeringan.
BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Bireuen 2024, Ini Desa yang Paling Besar Dapatkan Kucuran Dana
Baik Desa Nglanggeran, Tepus maupun Panggungharjo, ketiganya banyak memanfaatkan aset-aset desa yang tak ternilai harganya. Apalagi kalau bukan masyarakat itu sendiri.
Setiap daerah memiliki karakteristik, budaya, keterampilan, dan adat yang berbeda. Melalui pengelolaan dana yang baik, seluruh aset tersebut dapat menjadi sumber pendapatan berkelanjutan yang turut memberdayakan masyarakat desa.
BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Gayo Lues, Ini Desa Penerima Alokasi Dana Terbesar di Tahun 2024
Demikianlah ulasan mengenai, ini daftar desa yang pernah sukses kelola dana desa untuk kemajuan desa dan masyarakatnya.
(Putri Nurhidayati)