Selebgram Widya Laurencia Terseret Kasus Arisan Bodong, Ini Kronologi Penangkapannya

Rabu 26-06-2024,13:53 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

Nasabah eksisting akan diberikan iming-iming bonus besar agar mengajak sebanyak mungkin orang baru.
Ketika tidak ada peserta baru, pembayaran keuntungan akan berhenti dan skema investasi akan runtuh.

Sebelum runtuh, pelaku biasanya sudah bersiap untuk kabur dengan membawa uang para korban.

BACA JUGA:Update Pembangunan Tol Padang-Sicincin, di Sini Lokasi Exit Tolnya

2. Menjanjikan Keuntungan Tinggi dan Bebas Risiko

- Pelaku seringkali menjanjikan keuntungan yang tidak masuk akal, bisa mencapai ratusan persen per tahun, dan mengklaim bahwa investasi tersebut bebas risiko. Namun, dalam dunia investasi, keuntungan tinggi selalu diiringi dengan risiko tinggi.

3. Menggalakkan Promosi yang Mewah

- Tawaran investasi bodong biasanya disertai dengan undangan seminar yang diadakan di tempat mewah, seperti hotel berbintang, untuk meyakinkan calon korban bahwa investasi tersebut menguntungkan. Dalam seminar, seringkali ditampilkan sosok investor sukses dengan bukti kepemilikan mobil mewah dan saldo rekening tinggi.

BACA JUGA:Langsung Cair ke Rekening, Begini Cara Klaim Bonus SeaBank Terbaru 2024, Wajib Diketahui!

4. Berbadan Hukum yang Tidak Jelas

- Tawaran investasi bodong seringkali berasal dari lembaga yang tidak memiliki badan hukum yang jelas, seperti PT, CV, firma, atau yayasan. Tidak adanya badan hukum yang jelas membuat investasi tersebut ilegal dan rentan terhadap penipuan.

5. Tidak Memiliki Izin

- Ciri paling mudah dari investasi bodong adalah tidak adanya izin pengelolaan investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Masyarakat dapat memeriksa legalitas investasi dengan menghubungi layanan konsumen OJK.

BACA JUGA:Update Proyek Tol Bengkulu - Lubuk Linggau, Setelah Terhubung Ternyata Jarak Tempuhnya hanya Segini

Tips Menghindari Investasi Bodong

Untuk menghindari jebakan investasi bodong, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Periksa Legalitas Perusahaan

- Pastikan perusahaan investasi memiliki badan hukum yang jelas dan terdaftar di OJK. Jangan ragu untuk menghubungi OJK untuk memeriksa legalitas investasi yang ditawarkan.

2. Waspadai Tawaran Keuntungan Tinggi

- Jangan mudah tergiur dengan tawaran keuntungan yang tinggi dan tidak masuk akal. Ingat bahwa dalam dunia investasi, high return selalu diiringi dengan high risk.

3. Hindari Investasi yang Tidak Jelas

- Hindari investasi yang tidak memiliki izin resmi dan tidak jelas mekanismenya. Jika informasi yang diberikan tidak transparan, sebaiknya cari investasi lain yang lebih terpercaya.

BACA JUGA:Berapa Konsumsi BBM Toyota Rush? Begini Caranya agar Mobil Bisa Hemat BBM

4. Jangan Mudah Terpikat oleh Promosi Mewah

Kategori :