Ini 5 Penyebab Penurunan Tingkat Kelahiran di Berbagai Negara, Termasuk Indonesia

Jumat 05-07-2024,10:53 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Septi Widiyarti

5. Adanya program KB dari pemerintah

Setiap negara pasti memiliki program tersendiri untuk meningkatkan atau menghambat angka kelahiran.
Di Indonesia, salah satu program pemerintah terkait hal tersebut adalah Keluarga Berencana (KB). Tujuan utamanya adalah mengendalikan pertambahan penduduk dari kelahiran.

Adapun, jika angka kelahiran terus menurun dalam suatu negara, maka beberapa hal berikut ini bisa menjadi risiko yang tak dapat disepelekan begitu saja:

1. Kemungkinan punahnya populasi negara di masa depan

Suatu sistem dalam negara dapat berjalan dengan adanya populasi di dalamnya. Tanpa populasi, maka segala tatanan negara tak akan dapat dilakukan dengan baik sehingga justru menimbulkan permasalahan tersendiri yang mungkin dapat terjadi.

Sayangnya, beberapa negara justru mengalami permasalahan dalam urusan populasi. Salah satunya adalah Jepang yang berpotensi mengelami penurunan angka kelahiran sebab beragam hal.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh G. Nargund (2009), ia mengemukakan bahwa setiap negara mengalami permasalahan yang berbeda.

Khusus untuk negara dengan penurunan angka kelahiran biasanya disebabkan karena akses kontrasepsi sudah cukup meluas, sehingga pasangan dapat menentukan apakah ingin memiliki anak atau justru malah tidak.

Hal seperti ini jika tak dicari solusinya, maka akan membuat angka kelahiran semakin merosot yang berpotensi pada punahnya suatu negara di masa depan.

BACA JUGA:Setara dengan Gaji PNS! Ini Gaji Perangkat Desa Tahun 2024 dan Daftar Tunjangannya

2. Populasi lansia akan lebih mendominasi

Kehidupan manusia telah memiliki jalurnya tersendiri, yaitu dimulai sejak bayi, kemudian tumbuh remaja, dewasa, hingga beranjak menjadi lansia. Hal ini semestinya terus berputar sebab regenerasi yang akan terjadi pada suatu negara.

Namun, kenyataannya justru tak selalu demikian, khususnya bagi negara-negara yang memiliki tingkat kelahiran rendah.

Mengutip Forbes, pasti akan sulit membayangkan jika suatu wilayah diisi oleh para lansia berusia 70 tahun ke atas yang justru akan menuebabkan surplus terhadap generasi mudanya.

Itulah mengapa regenerasi adalah hal yang penting, sehingga pemerintah pun seakan bekerja dengan giat agar masyarakatnya berkeinginan untuk membantu dalam meningkatkan angka kelahiran.

BACA JUGA:Kerap Dianggap Mistis, Ini 4 Mitos Bulan Suro yang Masih Dipercaya Masyarakat Jawa

Kategori :