Ironisnya, 80% dari mereka adalah masyarakat menengah ke bawah, dan 2% diantaranya adalah anak-anak.
BACA JUGA:Kecanduan Judi On-line dan Narkoba, Alasan Pemilik Konter Ini Mencuri
Kecanduan Judi Menurut Psikologi
Psikolog Iswan Saputro menjelaskan bahwa perilaku judi bisa dikategorikan sebagai gangguan mental ketika sudah berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V), gangguan judi atau pathological gambling dapat dikatakan sebagai gangguan jika menunjukkan gejala-gejala berikut:
- Dorongan untuk berjudi dengan jumlah uang yang semakin besar untuk mendapatkan kesenangan.
- Gelisah berlebihan ketika mencoba mengurangi atau berhenti berjudi.
- Banyak pengalaman gagal dalam usaha mengendalikan, mengurangi, atau berhenti berjudi.
- Pikiran terpusat pada judi, seperti memikirkan cara mendapatkan uang untuk berjudi atau mengenang pengalaman berjudi.
- Berjudi ketika merasa stres atau mengalami emosi negatif.
- Kembali berjudi untuk membalas kekalahan.
- Berbohong tentang kebiasaan berjudi kepada orang lain.
- Kehilangan atau konflik dalam hubungan interpersonal, pekerjaan, atau pendidikan karena judi.
- Bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan finansial akibat berjudi.
BACA JUGA:Daftar 9 Negara yang Melegalkan Perjudian, No 1 Terbesar di Dunia
Tips Berhenti Kecanduan Judi Online
Kecanduan judi online biasanya disebabkan oleh rendahnya kontrol diri, manajemen emosi yang buruk, mudahnya akses judi, dan kurangnya literasi finansial.
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu kamu berhenti dari kecanduan judi online:
1. Akui Masalahmu
Langkah pertama adalah mengakui bahwa kamu memiliki masalah dengan judi online dan menyadari dampak buruk yang ditimbulkannya.
Jujurlah pada diri sendiri dan orang-orang terdekat untuk mendapatkan dukungan yang kamu butuhkan.
BACA JUGA:Forum Lintas Agama Unjuk Rasa Tuntut Berantas Judi di Kabupaten Karo Sumatera Utara
2. Identifikasi Pemicu Judi
Sadari dan petakan faktor-faktor internal dan eksternal yang memicu perilaku berjudi. Dorongan untuk berjudi bisa muncul dari manajemen stres yang buruk, pengaruh pergaulan, kurangnya literasi keuangan, atau gaya hidup yang tidak sehat.