NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Ancaman Megathrust di DKI Jakarta, sudah diamati ahli sejak 20 tahun lalu, kekuatannya bisa 8,7 SR.
Ini informasi penting untuk warga DKI Jakarta. Wajib waspada namun tidak perlu ketakutan.
Dua megathrust terdeteksi mengapit wilayah DKI Jakarta dengan salah satunya bisa pecah kapan saja hingga memicu tsunami.
BACA JUGA:Heboh Ancaman Gempa Megathrust di Indonesia, Ini Penjelasan Terbaru Pusat Gempa Bumi
Hal tersebut disampaikan oleh mantan Ketua Ikatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA) Subardjo dalam acara Sarasehan Nasional IKAMEGA pada 2018 silam.
"Berdasarkan segmentasi megathrust pada Peta Gempa Bumi Nasional pada tahun 2017, kita ketahui ada dua megathrust yang dekat dengan Jakarta, yang bisa mempengaruhi kerusakan bangunan atau infrastruktur yang ada di Jakarta," kata Subardjo.
Kedua megathrust yang dekat Jakarta itu adalah Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Jawa Tengah bagian barat yang masing-masing memiliki potensi magnitudo 8,7.
Menurut Subardjo, sejumlah ilmuwan sudah memperhatikan dua megathrust ini sejak hampir 20 tahun yang lalu.
BACA JUGA:Ramping dan Ringan, Begini Spesifikasi OPPO Reno11 5G, Harga Ramah Dikantong
Bahkan peneliti dari Jepang telah mengadakan ekspedisi untuk menyusuri wilayah-wilayah tersebut, mulai dari Tanjung Priok sampai Teluk Benoa.
"Dan kita memasang jaringan seismograf bawah laut atau OBS (ocean-bottom seismometer, alat pengukur gempa bawah laut) yang dipasang di sekitar Selat Sunda sampai selatan Sukabumi, itu dalam rangka melihat aktivitas dua megathrust tersebut," tuturnya.
Subardjo mengatakan aktivitas Megathrust Jabar-Jateng ini sudah cukup diketahui sejak tahun 2000, dari sejumlah peristiwa gempa, baik gempa Pangandaran, Tasik, dan Lebak.
"Namun demikian, yang jadi kekhawatiran bagi para ilmuwan adalah Megathrust Selat Sunda. Kenapa? Karena megathrust Selat Sunda sepanjang kurang lebih 350-550 kilometer sampai sekarang ada kekosongan gempa atau seismic gap," katanya.
BACA JUGA:Kapolri Pimpin Kenaikan Pangkat 16 Pati Polri, Salah Satunya Kapolda Bengkulu Irjen Pol Anwar
Seismic gap merupakan zona sumber gempa potensial namun belum mengalami gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir.