“Kita melihat dulu kondisi anaknya besok seperti apa, jika memang diperlukan akan kita libatkan psikolog,” kata Solita.
BACA JUGA:Mahkota Gadis 12 Tahun di Bengkulu Utara Direnggut Ayah Kandung, Korban Ngaku Sudah 2 Tahun Digauli
Pendampingan akan dilakukan secara berkelanjutan, melibatkan beberapa pihak lain seperti pemerintah desa dan pihak sekolah.
“Yang paling penting anak ini jangan sampai putus sekolahnya. Jadi akan kita dampingi secara berkelanjutan, sampai dia benar-benar mampu kembali bersosialisasi di masyarakat, terutama di sekolah,” ujar Solita.
BACA JUGA:Wujudkan Mimpi Warganya, Gubernur Rohidin Perjuangkan Sertifikat Lahan Masyarakat Terdampak TWA
Sebelumnya diberitakan, pada Rabu malam (11/9), terdapat laporan perkara persetubuhan anak di bawah umur ke Mapolsek Ketahun, Polres Bengkulu Utara.
Salah satu kepala dusun (Kadun) tempat korban tinggal berinisial IL, membenarkan adanya laporan tersebut. Bahkan IL mengaku yang mendampingi korban membuat laporan ke polisi.
“Iya ada mas, tadi malam dilapor ke Polsek Ketahun, saya dampingi juga,” kata IL kepada RBTV saat dihubungi melalui sambungan telepon (12/9).