Bahkan, ia tidak bisa memastikan apakah pelakunya berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Hal ini tentu menyulitkan pihak berwenang untuk melacak pelaku penipuan.
"Iya, korbannya tidak ingat bagaimana ciri-ciri pelakunya. Kami berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi, dan kami mengimbau para pedagang untuk selalu waspada terhadap peredaran uang palsu," lanjut Romli.
BACA JUGA:BPJPH Angkat Bicara Terkait Tuak, Beer dan Wine Mendapatkan Sertifikat Halal
Sementara itu, pihak kepolisian setempat belum menerima laporan resmi terkait peredaran uang palsu yang menimpa Munali.
Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Bangkalan, Iptu Mas Herly Susanto, mengimbau agar masyarakat segera melapor ke pihak berwajib jika mengalami kejadian serupa.
"Belum ada laporan yang masuk ke kami mengenai kejadian ini. Kami selalu mengingatkan kepada masyarakat agar segera melapor ke kantor polisi terdekat jika menemukan adanya uang palsu atau kejadian serupa," ungkap Iptu Mas Herly Susanto.
BACA JUGA:Begini Cara Mudah dapat Dollar Gratis dari Luar Negeri Cukup dengan HP Saja Auto Cuan
Kasus peredaran uang palsu di kalangan pedagang pasar tradisional memang bukan hal baru. Uang palsu dapat dengan mudah beredar di tempat-tempat seperti pasar, di mana transaksi sering kali dilakukan dengan cepat dan tanpa pemeriksaan yang teliti.
Oleh karena itu, sangat penting bagi para pedagang dan masyarakat umum untuk waspada dan mengetahui ciri-ciri uang palsu agar tidak tertipu.
Ciri-ciri uang palsu
1. Warna
Uang palsu biasanya memiliki warna yang lebih pucat atau kusam dibandingkan uang asli. Ketika terkena air, warna uang palsu bisa luntur, sedangkan uang asli tetap tahan terhadap air.
2. Tekstur
Uang asli memiliki tekstur yang lebih kasar dan tebal, terutama di bagian permukaannya yang bergambar, sementara uang palsu cenderung bertekstur halus dan tipis. Ketebalan uang asli juga dapat dirasakan dengan mudah oleh tangan.
3. Kualitas Cetakan
Uang palsu sering kali memiliki cetakan yang kurang tajam. Detail seperti gambar wajah pahlawan, angka, dan tulisan mungkin tampak kabur atau tidak jelas pada uang palsu. Pada uang asli, setiap detail sangat jelas dan rapi.
4. Kode Tunanetra
Pada uang asli, terdapat kode tunanetra atau blind code, yaitu garis-garis timbul di sisi kanan dan kiri uang yang dapat dirasakan oleh peraba. Garis ini tidak ada pada uang palsu atau terasa kurang jelas.
5. Benang Pengaman
Uang asli dilengkapi dengan benang pengaman yang tampak timbul dan dapat berubah warna jika dilihat dari sudut tertentu. Pada uang palsu, benang pengaman sering kali hanya berupa gambar yang dicetak, sehingga tidak tampak timbul atau tidak dapat berubah warna.
6. Tanda Air
Jika uang asli diterawang, akan terlihat gambar pahlawan nasional atau gambar lain yang ada di sisi kanan uang. Tanda air ini tidak akan terlihat pada uang palsu atau terlihat samar dan tidak jelas.