NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Suhu panas diberbagai wilayah Indonesia, terjadi sampai kapan? Begini kata BMKG.
Sejumlah wilayah di Inonesia tengah dilanda suhu panas yang ekstrem beberapa hari terakhir. Termasuk salah satunya adalah Bengkulu.
BACA JUGA:Sah, Pimpinan DPRD Kepahiang Definitif Dilantik
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab suhu panas yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Suhu tinggi ini diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan akibat kondisi atmosfer dan fenomena alam seperti siklon tropis.
BACA JUGA:Gegara Warisan, Bikin Seorang Adik Tega Bakar Kakak saat Lagi Sholat
Dilansir dari laman tribunnews.com, Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Pulau Baai, Bengkulu, Anang Anwar, menjelaskan, fenomena ini disebabkan oleh adanya siklon tropis Trami dan Kong-rey yang bergerak di belahan bumi utara.
"Awan pada saat ini sangat sedikit yang diakibatkan angin tertarik ke belahan bumi utara sehingga matahari langsung keterima di permukaan bumi," jelas Anang, Selasa (29/10).
Anang Anwar menambahkan, siklon tropis tersebut merupakan sistem tekanan rendah yang terbentuk di atas perairan tropis yang hangat, biasanya suhu permukaan laut di atas 26,5 derajat celsius.
"Diperkirakan suhu panas yang terjadi di wilayah Bengkulu terjadi sampai siklon tropis yang di belahan bumi utara selesai," imbuhnya.
BACA JUGA:Ungkap Kasus Dugaan Kiai Hamili Santri di Trenggalek, Polisi Ambil Sampel DNA Bayi dan Tersangka
Sementara itu, selain Bengkulu, situasi serupa juga dirasakan oleh masyarakat di Kota Bogor, Jawa Barat, di mana suhu panas dilaporkan meningkat hingga 35,5 derajat celsius pada 21 dan 22 Oktober 2024 kemarin.
Forecaster Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Rossian Nursiddiq Islamiardi, menjelaskan selain minimnya tutupan awan, kondisi ini diperparah oleh berkurangnya lahan hijau dan peningkatan polusi udara, yang menyebabkan efek rumah kaca semakin terasa.
Ditambah lagi, Kota Bogor merupakan wilayah zona satu musim sehingga tidak mengenal adanya musim hujan atau kemarau. Atau secara klimatologis, tidak ada perbedaan signifikan antara periode kemarau dan musim hujan.
“Suhu udara Kota Bogor ini akan mulai mereda saat hujan sudah mulai rutin turun. Berdasarkan kondisi atmosfer terkini, kami prakirakan potensi hujan mulai meningkat pada awal November nanti,” papar Rossian.