Kapal Tak Kunjung Berlayar, Ribuan Masyarakat Adat Pulau Enggano Terancam Terisolir
Ribuan warga Pulau Enggano terancam terisolir karena tidak ada kapal yang berangkat--
BACA JUGA:Pemkab Seluma Berutang Rp 20 M, Kontraktor Ancam Blokir Jalan
"Saya mestinya tanggal 8 April ini masuk kuliah untuk menyelesaikan skripsi. Kini, jadi tidak bisa berangkat ke Bengkulu. Mohonlah bantuannya ke pemerintah," tambah Sonia Agustin, mahasiswi Politeknik Kesehatan Bengkulu.
Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Wilayah AMAN Bengkulu Fahmi Arisandi mengatakan agar ada tindakan cepat dari pemerintah daerah untuk menyiasati kondisi transportasi di Pulau Enggano.
Ketersediaan kapal angkut yang minim dan belum mencukupi kebutuhan penumpang serta belum penuhnya jasa penerbangan di Pulau Enggano, sudah menjadi masalah pelik sejak 10 tahun ini bagi masyarakat adat dan penduduk di Pulau Enggano.
BACA JUGA:Harus Dicek, Ini Tanda Minyak Rem Mobil Harus Diganti
Menurutnya, pengerukan alur untuk pelabuhan Pulau Baai yang kini sedang dikerjakan oleh pemerintah seharusnya harus didukung dengan upaya mitigasi bagi kelangsungan hidup masyarakat adat yang ada di Pulau Enggano.
“Idealnya, ditengah tidak ada kepastian kapan jadwal selesainya pengerukan alur di Pelabuhan Pulau Baai yang berakibat pada berhentinya aktivitas kapal ke Pulau Enggano, pemerintah harus pikirkan rencana mitigasi, kalau hal tersebut tidak dilakukan akan mengancam kelangsungan hidup masyarakat adat Pulau Enggano, yang kita semua tahu bahwa untuk kebutuhan bahan pokok, pasokan BBM, pengiriman hasil panen, layanan pendidikan dan kesehatan mereka masih mengandalkan pada layanan transportasi kapal,” ujar Fahmi.
Siska Harliana
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


