Iklan RBTV

Donald Trump Terus Menggertak Ingin Serang Iran, Israel Merengek Minta Bantuan

Donald Trump Terus Menggertak Ingin Serang Iran, Israel Merengek Minta Bantuan

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terus menggertak akan menyerang Iran--

Pesawat pengebom berat jarak jauh ini memiliki jangkauan sekitar 11.000 kilometer tanpa pengisian bahan bakar, dan hingga 18.500 kilometer dengan satu kali pengisian bahan bakar di udara. 

Cara ini yang memungkinkan pesawat itu mencapai hampir semua lokasi di dunia dalam hitungan jam, menurut Northrop Grumman.

Profesor Rogers mengatakan bahwa jika MOP digunakan melawan musuh dengan pertahanan udara modern, seperti Iran, pesawat pengebom B-2 kemungkinan akan bergabung dengan pesawat lain. 

Misalnya, pesawat serang siluman F-22 dapat digunakan untuk menekan pertahanan musuh, diikuti pesawat tanpa awak untuk menilai kerusakan dan menentukan apakah serangan lebih lanjut diperlukan.

Ia memperkirakan AS memiliki bom MOP dalam jumlah terbatas.

BACA JUGA:Daftar Negara di Belakang Iran dan Israel, Semuanya Punya Bom Nuklir, Dunia ‘Kiamat’

"Mereka mungkin memiliki persediaan operasional sekitar 10, mungkin 20 bom secara keseluruhan," katanya.

Apakah bom penghancur bunker akan dipakai dalam serangan ke Iran?

Fordow adalah fasilitas pengayaan nuklir kedua Iran setelah fasilitas nuklir utama Natanz.

Fasilitas Fordow dibangun di lereng gunung dekat Kota Qom, sekitar 95 kilometer di sebelah barat daya Teheran. 

Pembangunannya diyakini telah dimulai sekitar tahun 2006. Fasilitas tersebut mulai beroperasi pada 2009 tahun yang sama ketika Teheran secara terbuka mengakui keberadaannya.

Selain terkubur sekitar 80 meter di bawah batu dan tanah, Fordow dilaporkan dilindungi oleh sistem rudal permukaan-ke-udara buatan Iran dan Rusia.

Pada Maret 2023, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mendeteksi partikel uranium yang diperkaya hingga kemurnian 83,7% hampir setara dengan kadar uranium untuk membuat senjata nuklir di lokasi tersebut.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa tujuan menyerang Iran adalah untuk menghilangkan program rudal dan nuklirnya, yang ia gambarkan sebagai "ancaman eksistensial bagi Israel."

Para pejabat Israel mengatakan bahwa Fordow merupakan bagian dari tujuan tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait