Iklan RBTV Dalam Berita

Di Rumah Ini Cinta Soekarno dan Fatmawati Bersemi, Penuh Derai Air Mata dan Pengorbanan

Di Rumah Ini Cinta Soekarno dan Fatmawati Bersemi, Penuh Derai Air Mata dan Pengorbanan

Rumah Soekarno di Bengkulu--

Inggit yang tak mau dipoligami jelas menolak dan menodongkan pilihan: boleh menikahi Fatmawati, tapi kita bercerai. Soekarno yang kadung dimabuk asmara pada akhirnya rela berpisah dengan istrinya selama 20 tahun dan menikahi Fatmawati yang berusia 20 tahun pada 23 Agustus 1943.

 

Setelahnya, Fatmawati selalu bersama Soekarno di masa-masa pendudukan Jepang. Saat Indonesia merdeka, Soekarno jadi presiden, Fatmawati pun menjadi ibu negara pertama. 

 

Suasana keluarga muda itu pun kian terasa ketika keinginan Soekarno itu terwujud, yakni putra pertama bernama Guntur yang lahir pada 1944.

 

Meski begitu, situasi panas usai kemerdekaan Indonesia membuat keluarga kecil itu terbawa arus. Soekarno yang menjadi buronan tentara Belanda membuat dia tidak bisa menemani keluarga di rumah. 

 

Fatmawati harus tegar menjalani situasi ini sendirian, mengambil peran sebagai kepala keluarga dan pejuang kemerdekaan.

 

Fatmawati selalu menemani tiap jengkal langkah Soekarno. Kemanapun Soekarno pergi dia selalu ikut. Saat berdiri di hadapan massa, Fatmawati berdiri tegak di samping suaminya itu. Begitu juga saat Soekarno dikejar-kejar tentara, ibu negara pasti berada di sisinya. 

 

Bahkan, ketika terjadi perang besar di Yogyakarta, Fatmawati ikut turun gunung mengusir tentara Belanda. Bukan dengan angkat senjata, tetapi lewat pembuatan logistik. 

BACA JUGA:Hore! BLT Anak Sekolah Cair Rp 2 Juta, Cek Daftar Nama di Sini

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: