Iklan dempo dalam berita

Kenang Perjuangan Ibu Fatmawati, 17 Istri Gubernur Menjahit Bendera di Bengkulu

Kenang Perjuangan Ibu Fatmawati, 17 Istri Gubernur Menjahit Bendera di Bengkulu

17 Istri Gubernur Menjahit Bendera di Bengkulu --

BENGKULU, RBTV.COM – Guna mempertahankan nilai juang yang dilakukan Ibu Agung Fatmawati Soekarno, yang merupakan putri kelahiran Bengkulu, Rabu (21/12) kemarin, sebanyak 17 istri gubernur dan wakil gubernur serta 6 istri sekda menjahit bendera merah putih.

Kegiatan mengenang perjuangan Ibu Agung Fatmawati ini dilakukan di Balai Raya Semarak Bengkulu.Disaksikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah, dan Ketua TP PKK Provinsi Bengkulu, Hj Derta Wahyulin, pejabat daerah dan tamu undangan lain.

BACA JUGA:Hari Ibu, 34 Bendera Merah Putih Akan Dijahit di Balai Raya

Kegiatan ini adalah acara strategis, guna mempertahankan nilai juang Ibu Fatmawati. Perjuangan yang dilakukan Ibu Fat sungguh luar biasa, makanya bersama para istri gubernur, kita menjahit merah putih di tanah kelahirannya,” terang Bintang Puspayoga, sapaan akrab Menteri PP dan PA.

Di tempat yang sama, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menjelaskan, menjahit bendera merah putih di Bengkulu ini, merupakan napak tilas perjuangan Ibu Fatmawati Soekarno di Bengkulu.

 BACA JUGA:Sudah 9 Istri Gubernur dan Wagub Tiba di Bengkulu untuk Menjahit Bendera Merah Putih

Mengingatkan nilai perjuangan Ibu Agung Fatmawati untuk Indonesia. Dari tanah Bumi Rafflesia ini, mari kita tetap kenal, tetap ingat dan seraya kita mendoakan Ibu Fatmawati,” harap Gubernur Rohidin.

Para istri kepala daerah itu menjahit, memakai busana bernuansa merah putih, dan menggunakan mesin jahit jadul (zaman dulu), digerakkan pakai kaki dan tangan, bukan mesin jahit listrik. Ini dilakukan, untuk mengenang betul suasana Ibu Agung Fatmwati saat menjahit bendera merah putih zaman kemerdekaan RI.  

 BACA JUGA:Ini Fakta Dibalik Kerudung Fatmawati

Istri Bupati Sudah Menjahit

Sebelumnya, tahun 2021, kegiatan menjahit bendera merah putih pernah dilakukan Pemprov Bengkulu bekerjasama dengan media RBTV. Pesertanya adalah para istri bupati dan walikota se Provinsi Bengkulu. Bendera hasil jahitan para istri bupati dan walikota, digunakan saat acara-acara besar di daerah masing-masing. 

Usai acara pembukaan, 17 istri gubernur-wakil gubernur dan istri sekretaris daerah (sekda) ini langsung menjahit bendera merah putih. Nantinya hasil jahitan bendera merah putih akan dikibarkan di daerah masing-masing, saat peringatan Hari Kemerdakaan RI tanggal 17 Agustus, serta hari-hari besar lainnya.

 BACA JUGA:Tauladan Ini Patut Ditiru dari Ibu Fatmawati

Selain kegiatan menjahit bendera merah putih, di Balai Raya Semarak Bengkulu, para tamu undangan juga disuguhi berbagai produk UMKM dari Provinsi Bengkulu. Diantaranya produk makanan, minuman, kerajinan tangan hingga batik Besurek berbagai motif.

Makin menarik, kegiatan yang merupakan rangkaian Peringatan Hari Ibu (PHI) ke 94 tingkat nasional yang digelar di Provinsi Bengkulu, juga ditampilkan berbagai tarian khas di Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Semangat Pertahankan Bela Negara di Tanah Kelahiran Fatmawati

Istri Ridwal Kamil

Salah seorang istri gubernur yang menjahit bendera merah putih yakni istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya. Ketua TP PKK Jawa Barat ini mengaku, Provinsi Bengkulu memiliki jejak sejarah dan potensi wisata alam yang luar biasa.

“Bengkulu ini punya pantai, danau dan banyak objek wisata lain, dan yang sangat familiar yakni Benteng Marlborough dan Pantai Panjang. Kemudian punya jejak sejarah yang luar biasa. Di sini juga ada rumah Bung Karno dan rumah Ibu Fatmawati,” kata Atalia.

BACA JUGA:Menteri PPA Tiba di Bumi Rafflesia, Ini Agendanya

Soal sosok Ibu Agung Fatmawati, jelas Atalia, kita generasi penerusnya mesti terus belajar dengan perjuangannya. Bagaimana Ibu Fatmawati dengan kecintaannya yang luar biasa untuk Negara RI dan Presiden Soekarno. “Saat perjuangan, Ibu Fatmawati mampu menjahit bendera sebagai lambang negara kita,” jelasnya.  

Sedangkan PHI ke 94, tambah Atalia, dapat menjadi inspirasi serta motivasi seluruh perempuan di Indonesia, bahwa perempuan mampu mengambil peran dalam melanjutkan perjuangan kaum perempuan pendahulu. Selain menjahit, Menteri PP dan PA juga melakukan kegiatan ziara tabur bunga di Makam Pahlawan Perempuan Bengkulu.(siska)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: