Iklan RBTV Dalam Berita

Disebutkan Salah Satu Tanda Kiamat ketika Budak Melahirkan Tuannya, Begini Penjelasannya

Disebutkan Salah Satu Tanda Kiamat ketika Budak Melahirkan Tuannya, Begini Penjelasannya

Diantara tanda kiamat yakni seorang budak melahirkan tuannya--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Nabi Muhammad SAW menjelaskan, diantara tanda kiamat adalah jika budak melahirkan tuannya. 

Penjelasan itu disampaikan Nabi Muhammad ketika didatangi Malaikat Jibril. Berikut hadits yang menjelaskannya.

قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ السَّاعَةِ. قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنْ أَمَارَتِهَا. قَالَ: أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِى الْبُنْيَانِ

Artinya: Lelaki itu kemudian mendekatkan dirinya pada Rasulullah SAW dan bertanya, "Kapan hari kiamat?" Rasulullah SAW menjawab, "Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada orang yang bertanya." Ia bertanya lagi, "Kalau begitu, terangkan tanda-tanda kiamat?" Rasulullah SAW menjawab, "Jika hamba sahaya telah melahirkan majikannya dan orang-orang fakir miskin yang tidak bersepatu, tidak berpakaian telah berlomba-lomba membangun gedung besar." (HR Muslim)

BACA JUGA:Diantara Tanda Kiamat Keluar Api dari Perut Bumi, di Daerah Ini Tanda Itu akan Muncul

Dalam riwayat lain, menurut Said Hawwa dalam buku Al Islam, lelaki yang menghampiri Rasulullah SAW dan para sahabat tersebut adalah Malaikat Jibril. Hadits tersebut menyebut, tujuan kedatangan Malaikat Jibril itu untuk mengajarkan agama pada para sahabat (HR Muslim, At Tirmidzi, dan An Nasa'i).

Apa yang dimaksud hamba sahaya melahirkan tuannya sebagai salah satu tanda kiamat? Berikut tafsirnya

Makna Budak yang Sebenarnya

Ada beragam pendapat yang menafsirkan salah satu tanda-tanda hari kiamat pada hadits sebelumnya. Salah satunya pendapat yang datang dari Syaikh Nawawi dalam buku 6 Pilar Keimanan.

BACA JUGA:Nabi Palsu, Itu Salah Satu Tanda Kiamat, Berikut Tanda Kecil yang Telah dan Sedang Terjadi

Menurutnya, hadits tersebut hendak menggambarkan kekacauan pada akhir zaman. Saat itu, marak penjualan ibu hingga kerap terjadi pembelian ibu sendiri tanpa diketahui oleh sang pembeli yang notabene adalah putra kandungnya.

Pendapat kedua datang dari penjelasan para ulama dalam Syarah An Nawawi 'ala Muslim. Secara bahasa, al amah dalam hadits tersebut diartikan sebagai budak perempuan yang ditawan di medan perang.

Sebab itu, para ulama tersebut berpendapat, kalimat hamba sahaya melahirkan tuannya sebagai tanda kiamat diartikan sebagai tanda meluasnya praktik perbudakan di masa mendatang hingga lahirlah anak-anak hasil hubungan antara budak dan majikannya.

Anak-anak tersebut kemudian menjadi tuan atas ibunya sendiri. Jadi, status anak-anak dari hamba sahaya tersebut mengikuti dari status ayahnya yang seorang tuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: