Filri Bahuri, Jenderal Asal Sumatera Selatan, Pernah Jadi Ajudan Wapres Sekarang Jadi Sorotan Publik

Kapolda Sumatera Selatan

BACA JUGA:Huruf R dan H pada Nama Rhoma Irama Ternyata Ada Artinya, Banyak yang Belum Tahu

Pengalaman dan jabatan-jabatan ini membentuk profil Firli Bahuri sebagai seorang pejabat polisi yang cukup diperhitungkan.

Akhirnya pada 21 November 2019, Firli Bahuri dilantik sebagai Ketua KPK menggantikan Agus Rahardjo. Menjabat sebagai Ketua KPK adalah tantangan besar bagi Firli, mengingat peran lembaga ini sebagai garda terdepan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

Sejak menjabat sebagai Ketua KPK, Firli Bahuri dan lembaga yang dipimpinnya mengedepankan program mengoptimalkan penggunaan teknologi dan inovasi dalam penyelidikan dan penindakan kasus korupsi.

Seiring dengan perjalanan kariernya, Firli Bahuri juga menerima berbagai penghargaan atas jasa dan dedikasinya dalam kepolisian. Atas pengabdiannya, dilansir dari situs resmi KPK ia telah mendapat berbagai tanda jasa, antara lain Satyalancana Shanti Dharma (1992), Satyalancana Dwidja Sistha (2002), Satyalancana Seroja (2002), serta Satyalancana Pengabdian XXIV, Bintang Bhayangkara Pratama (2019), dan Bintang Bhayangkara Nararya.

Dalam jabatannya sebagai Ketua KPK, Firli beberapa kali mendapat kritikan dan menjadi perhatian masyarakat. 

BACA JUGA:Bukan Ani atau Judi, tapi Lagu Ini yang Paling Berkesan Bagi Rhoma Irama

Sebelum berada di pusaran berada dalam pusaran kasus dugaan pemerasan mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo, nama Firli juga menjadi perbincangan dalam penanganan beberapa dugaan kasus korupsi.

Riwayat Jabatan Kepolisian

1. Komandan Peleton II Sabhara Direktorat Samapta Polda Metro Jaya (28-08-1991)

2. Komandan Peleton III Sabhara Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur (28-10-1992)

3. Kepala Unit Serse Kepolisian Sektor Kramatjvutati (25-04-1994)

4. Perwira Pertama Kepolisian Daerah Timor Timur (01-07-1997)

5. Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi Kepolisian Resor Liquica (10-07-1997)

Sumber: