Tahukah Kamu.. Ini Sebutan Pantai Panjang Dahulu Kala
Foto Istimewa_Foto Pantai Panjang dulu dan kini--
BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Pantai Panjang merupakan destinasi wisata yang cukup populer di Provinsi Bengkulu. Pantai ini membentang sepanjang tujuh kilometer dan memiliki ciri khas tersendiri dibanding dengan pantai lainnya karena hampir disepanjang Pantai Panjang dipenuhi pohon pinus 'Batang Ru' dan cemara yang menambah kesejukan suasana.
Foto Ist_Pantai Panjang--
BACA JUGA:Nah Cik Baru Tahu, Iko Asal Usul Namo Jalan dan Lokasi di Kota Bengkulu
Ditambah lagi terdapat hamparan karang-karang di tengah lautnya, jika terjadi pasang surut masyarakat bisa berjalan sampai ke tengah laut (Tubir) dan bisa menikmati kolam-kolam bolongan dan celah karang yang menyejukan mata memandang ke bawahnya penuh dengan flora dan fauna laut yang beragam dan berwarna bak akuarium besar.
BACA JUGA:Masakan Rahasia Kesukaan Ibu Fatmawati Soekarno, Ini Daftarnya
Lokasi Pantai Panjang yang sangat strategis, membuatnya selalu ramai oleh wisatawan maupun adik sanak dari Kota Bengkulu dan Daerah. Jika dari pusat Kota Bengkulu, hanya perlu waktu tempuh sekitar 15 menit dengan jarak sekitar tiga kilometer agar sampai ke pantai ini.
BACA JUGA:Kenang Perjuangan Ibu Fatmawati, 17 Istri Gubernur Menjahit Bendera di Bengkulu
Pantai Putri Gading Cempaka
Mengulik cerita dari Pemerhati Sejarah, Seni dan Budaya Bengkulu H. Rolly Gunawan, Pantai Panjang ini menurut tutur lisan masyarakat sering juga disebut Pantai Putri Gading Cempaka.
Putri Gading Cempaka adalah anak dari Raja Pertama Bangkahulu (Bengkulu) yakni Ratu Agung Baladewa, yang memiliki tujuh orang anak. Salah satunya adalah anak bungsu beliau bernama Putri Gading Cempaka, bergelar Putri Rendung Nipis atau Putri Ratna Buih.
BACA JUGA:Sejarah Fatmawati Menjahit Bendera Merah Putih
Penyebutan Pantai Putri Gading Cempaka ini populer di era tahun 70an.
Dulunya sempat dibuat kolam renang Putri Gading Cempaka yang sekarang dinamakan kolam Rafflesia.
Kekhasan Pantai Panjang adalah pohon Pinus atau sering disebut masyarakat batang Ru yang tahan hidup di pesisir Bengkulu. Dan keberadaan pohon pinus ini perlu diremajakan kembali serta dipelihara sebagai pengamanan juga untuk meminimalisir jika terjadi gelombang pasang dan abrasi. Serta menyejukan mata sebagai tempat berteduh bagi para pengunjung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: